2 Geniuses
i see 2 kinds of genius. Mozart, 17th berhasil benar2 membuat karyanya sendiri (sebelumnya hanya menggabung2kan gubahan banyak orang), yang dapat menggubah di saat apapun bahkan ketika persalinan istrinya (dengan catatan: asal komisinya tidak tertunda), disisi lain dia berjudi dengan permainan billiardnya yang buruk dan terlilit hutang berflorin florin.
dan Imam syafi'i yang menjadi mufti di umur 16 tahun, hafal quran di usia 6 tahun, hafal muwatho' imam malik di usia 10 th, dan akan menutup halaman yang lain ketika membaca suatu halaman dari buku karena takut akan terhafal. disisi lain beliau yang pernah mengatakan “Saya ingin kalau setiap ilmu yang saya ketahui dipelajari oleh manusia kemudian saya diberi pahala dan mereka tidak memuji saya”. (Manaqib Imam Syafi’i)
atau sokrates yang pikirannya berada jauh ke masa depan, tapi tidak mandi berhari2.. sedang mush'ab bin umair seorang dari muhajirin, da'i cerdas yang terkenal bisa dilacak kehadirannya di jalan2 yang dilaluinya karena wangi..
atau kecerdasan skotlandia di zaman keemasannya, melakukan 'flyting' (ngobrol di bar, apapun diobrolin, tak segan2 menghina lawan bicara/diskusi) sembari menenggak scotch/alkohol sampai mabuk.. dibandingkan dengan kecerdasan imam nawawi yang menulis puluhan judul buku di umur beliau yang singkat, yang kau mungkin harus berjinjit ketika menemui dirinya karena lantai yang dikelilingi buku2, dan ulama lain sezamannya yang boro2 untuk menghinakan diri mereka untuk meneguk khamr meski hanya setetes.. mereka bahkan menjaga lisan mereka dari perkataan yang sia sia.
Kalo kamu baca the geography of genius mungkin akan berpikir sama dan mengambil kesimpulan.. Kehidupan genius yang dibanggakan eric adalah genius yang dekat sekali dengan mabuk2an, perdebatan yang sia2, kesombongan, menyandarkan genius pada sebab,
Beda dengan baca hikayat para ulama, kegeniusan mereka sempurna, rabbani, dipenuhi dengan barakah dan legacy, mereka menjaga diri dari maksiat yang bisa merusak hafalan mereka, banyak beristighfar dan berdoa dengan doa2 yang indah, menyadari dari mana datangnya ilmu, hidayah, dan taufiq yang mereka dapatkan..
mana teladanmu?
Banyak pelajaran yang bisa didapat dari 2 jenis biografi kontras ini.. Tulisan beberapa paragraf ga cukup untuk mewakili hikmah2 yang bisa kita serap
Comments
Post a Comment