Mad Badal, Takhollush minasy syiddah
Sebagian ulama mendapati pertanyaan, mengapa mad badal dimasukkan ke dalam kelompok mad far'i, bukan mad ashliy, padahal dia dibaca dua harakat?
Dan jawabannya memang karena mad pada mad badal tersebut tidak asli. Hah maksudnya?
Pada mulanya pengucapan kata yang terdapat 2 hamzah yang berdekatan itu berat, mengingat sifat syiddah yang dimiliki oleh huruf hamzah. Termasuk apabila hamzah pertama berharakat dan hamzah berikutnya sukun.
Contoh, ءَأْمَنَ a'mana (bukan dibaca seperti 'ain yang diseret ya gaes. Tapi lebih seperti tercekat atau tercekik)
Maka dalam qiroah hafs, terdapat cara-cara untuk meringankan sifat syiddah (suara tercekat) ketika mengucapkan suatu huruf. Dan cara yang berlaku dalam kasus hamzah sukun yang didahului oleh hamzah berharakat ini adalah dengan mengganti hamzah sukun dengan mad yang sesuai dengan harakat hamzah yang sebelumnya.
Jadi
A'mana menjadi Aamana (wazan af'ala yuf'ilu)
I'maanan menjadi iimaanan
U'tumina menjadi uutumina (bentuk majhul dr wazan ifta'ala yafta'ilu)
Dan hal tersebut menjadi alasan pula kenapa mad tersebut dinamakan "Mad Badal"... Karena dia mengalami Ibdal (penggantian) cara baca tadi...
Comments
Post a Comment