Be aware
Kau lihat bumi, planet terindah, paling strategis utuk mengamati alam semesta. Tak ada cacat pada kreasiNya. Semua sempurna pada proporsinya, berlaku di atas hikmahNya. Air murni, sebagai penyusun tubuhmu, pelepas dahagamu, pendetoks sampah2 metabolismemu, hanya kau temukan di planet ini. Air ada tanpa kau harus berusaha, turun per tetes/rintik (bukan guyur, bukan bak air bah) tanpa kau pinta, mengalir(dengan inkompresibel dan kenewtonianannya) sesuai kehendakNya. Air sempurna bahkan dengan anomali padanya. Inilah dunia yang Allah adakan bagimu dengan segala keindahan dan proporsionalitas tanpa celanya.
Tapi Dunia.. Tetaplah sijnul mu'min.. Penjara bagi mereka yang beriman. Tempatnya ujian berbentuk syariat, musibah, atau kenikmatan .. Bak sangkar emas.. Kemuliaan logam tak mampu melapangkan dadamu.
hidup di dunia itu seberat menjaga lisan dan sefatal bahaya yang dibawanya, sesulit menjaga pandangan dan serentan racun yang dikandungnya, dan semelelahkan menjaga diri dari murka manusia (baca: mengumpulkan ridho mereka, menghindari sumpah serapah, umpatan, dan doa buruk mereka) dan se-tak menyenangkan usaha usahanya..
Dan yang mengherankan adalah seperti yang dikatakan sir thomas browne dalam religio medici "dengan perjuangan dan penderitaan seperti apa pun kita datang ke dunia, tetapi jelas bukan perkara mudah untuk meninggalkan dunia", meski penderitaan yang dimaksud disini bisa jadi berbeda.
Sangkar emas itu, air itu, planet ini, semesta ini, merenggut sebagian umur kita. Kita sibuk memperjuangkan penghidupan, lalai dari mengingat pemberi kehidupan.
Al wahn telah menggerogoti kerinduan kita terhadap kampung yang abadi. tapi apa yang membuat dunia begitu mempesona? padahal kita tau kenikmatannya hanya seperti satu celupan ujung jari dari luasnya samudera. sedikit dan sesaat..
Seperti kata Allah "نمتعهم قليلا".. Kami limpahkan mereka dengan sedikit nikmat. Dunia yang tanpa cacat fisiknya, yang menyilaukan perbendaharaannya... Ternyata hanya "sedikit" di sisiNya. Karena Sekali penjara tetaplah penjara, senyaman apapun berada di dalamnya. Mengingatkan kita bahwa dunia, seindah apapun ia tetap tak abadi, bukan tempat kembali, bukan objek dari segala mimpi2.
Jika yg seperti bumi dan seisinya "sedikit" di sisiNya, maka Dapatkah kau bayangkan seperti apa "banyak" di sisiNya? Surga salah satunya..
jangan lupa berdoa pada Allah, semoga kita disembuhkan dari wahn, dan diberi taufiq untuk mencintai apa2 yang Allah cinta.
اللهم اجعل الموت راحة لنا من كل شر
Mungkin salah satu solusinya adalah kembali membuka buku2 sejarah para salafush shalih.. Belajar dari kezuhudan dan kekayaan hati mereka, qana'ah mereka terhadap pernak pernik dunia dan seisinya, dan menemukan sebab2 kebahagiaan mereka.
Maafkan saya atas semua kesalahan, kalau butuh pembalasan silakan pm.. Dibalas di dunia pastinya lebih ringan dari pada dibalas besok.
Kalo ada utang tagih ya
Comments
Post a Comment