Demo
Semua benci kotor dan sampah, para demonstran menuntut hak tapi masih bingung akan kewajiban dengan menyampah..
Menginginkan kebaikan, kesejahteraan dan keadilan, tapi vandalisme ria, berteriak teriak, membuat kegaduhan dan kerusakan..
Ingin dihargai tapi sendirinya ga mau menghargai.. Minta penjelasan, ketika disosialisasikan eh malah bertingkah tak mau mendengarkan, menyoraki bahkan berbuat anarki..
Ingin membuat kesepakatan tapi memulai 'musyawarah' dengan ketidakberadaban..
Demonstrasi/aksi/pesta rakyat/apalah namanya
Sebagus apapun namanya, tidak merubah hakikat. Sebagus apapun wadahnya, tidak mengubah rasa. Ibarat riba, mau dinamakan bunga atau interest sekalipun tak menghilangkan keharamannya.
Amar makruf nahi munkar?
Lebih lebih lagi.. Sungguh tak pantas istilah syar'i digunakan untuk demonstrasi.. Adakah penamaan yang lebih sadis lagi?
Ingatkah teman semua? Asalnya sesuatu itu dengan kelembutan, dan mulanya keberkahan itu adalah kebaikan.. Tidak ada bahasa yang lebih universal dibandingkan kelembutan dan kebaikan sebagaimana kebaikan bisa dilihat oleh mereka yang buta, bisa didengar oleh mereka yang tuli, bisa dirasakan mereka yang tak berdaya.. Bahkan binatang pun bisa membedakan mana orang yang menyayanginya mana yang mengancam hidupnya.. Sekeras apapun hati jika terus didoakan kebaikan dan dinasehati dengan lembut insyaaAllah, biidznillaah melunak!
Saya seorang muslim, dianugerahi kitab dan sunnah yang sarat dengan rahmah dan hikmah, lengkap tuntunannya dan tidak susah, tidak menghendaki bagi pembacanya kecuali manisnya hidayah..
Setiap kemungkaran sudah ada sendiri cara dan media untuk menghadapi dan mengatasinya, setiap kebaikan sudah diatur cara mengambil dan menghargainya..
Setiap kesalahan ada cara yang bijak untuk menyikapi, setiap kebenaran memiliki hak tersendiri untuk diapresiasi
Dan Ingatkah bahwa rezeki itu Allah yang menjamin, memberi dan menakar? Mengapa mengeluhkan yang sudah dijamin pada makhluk?
contohnya kerusuhan di balairung tadi. (Ukt misalnya, ga mbleber ke gaji, dll, intinya sama)Lihatlah kebaikan yang anda rasakan selama ini, bukan hanya pada kekurangan2nya.. Ingat bahwa pendidikan negri pun dapat subsidi.. Urusan UKT mahal ribut ke rektor.. Apa anda ketika lahir pernah stress/pusing bagaimana besok aku akan makan/bersekolah/berkeluarga? Cuy... Kalo memang rezeki kita sekolah di universitas tertentu, sebetapa miskinnya kita insyaaAllaah ada jalan untuk membayar biayanya, tinggal perbagus lagi cara menjemputnya.. That's how the universe works..
Terlepas bagaimana uang yang banyak itu 'hilang' (iya kalo mau dikatakan demikian).. Intinya Takaran Rezeki anda takkan berkurang..
Sibuk mengurusi aib mereka yang dicurigai dengan dalih menegakkan keadilan dan hak asasi? Tunggu dulu.. Pernahkah anda mendemo para pemilik deposito di bank yang ikut andil dalam terbentuknya inflasi? Pernahkah anda mendemo kantor pajak yang tanpa anda sadari telah memotong harta anda (penghasilan, jajan direstoran, barang elektronik, dll) bukan dengan haknya? Tentu anda tidak bisa semena mena meski yang didemo nyata dengan kekeliruannya..
Urusan menasehati sudah ada tuntunannya.. Itulah yang dinamakan dengan dakwah, amar makruf nahi munkar yang sesungguhnya.. Dakwah dengan ilmu yang jelas dan praktek yang lugas (keteladanan, mengajak dengan adab, bijak dan santun, mendoakan dengan tulus agar yang didakwahi mendapatkan kebaikan).
Semua pernah berdosa dan berbuat salah, tugas kita saling mengingatkan bukan menghisab satu sama lain bahkan menghakimi. Tak ada yang suka dipermalukan, ditampakkan aibnya, dijatuhkan wibawanya, dan sebagainya, termasuk kita. Sungguh banyak adab yang lebih mulia bagi seorang dai dalam mendakwahi mad'unya..
Tahukah teman2 yang terjadi di masa imam ahmad? Sang pemimpin yang zhalim memerintahkan agar rakyatnya bersaksi bahwa al quran adalah makhluk.. Jelas itu perkataan yang menyelisihi aqidah dan bisa mengantarkan pada kekufuran, karena al quran bukan ciptaan melainkan kalam/perkataan Allah.. Dan memerintahkan perkara demikian pada semua rakyatnya bahkan menghukum mereka yang tetap mempertahankan aqidahnya tentunya dosanya lebih besar dibandingkan seseorang yang korupsi.. Tapi apa imam ahmad berdemo/aksi/provokasi agar diadakan 'pesta' kebenaran? Tidak! Imam Ahmad memilih bertahan dengan keyakinannya, dibelenggu di penjara, bersabar terhadap kezhaliman, dan memilih untuk mengadukannya kepada Rabb semesta alam, hingga diturunkanlah pertolongan..
Siapa kita? Seberapa ilmu kita dibandingkan imam Ahmad? Seberapa zhalim pemimpin kita dibanding pemimpin beliau saat itu?
Maka bersabarlah, berdoalah, belajarlah, berdakwahlah, dan bersabar lagi dalam dakwah..
Mulailah perbaikan dari diri sendiri dan keluarga, bekali diri dengan ilmu agama agar terjaga dari yang syubhat/haram yang merajalela
Jika setiap keluarga melakukannya, maka muncullah darinya pemimpin pemimpin yang serupa.. Yang takut dosa dan tak mau korupsi/kolusi/berzina dsb, yang tak mau masuk neraka sehingga bertaqwa apapun kedudukan atau gelarnya, dimanapun ia berada..
Comments
Post a Comment