Kalau teman-teman pergi ke toko buku untuk membeli Al Qur’an, kalian akan menemukan begitu banyak macam Al Qur’an dari sisi penerbit, merk, model, warna, maupun kelengkapan tafsirnya. Tapi terlepas dari semua itu, perlu diketahui bahwa perbedaan tersebut hanya dari segi fitur dan bisnisnya saja. Jadi tidak ada perbedaan dari Substansi Al Qur’an itu sendiri seperti jumlah ayat dan suratnya, Makna, dan Cara Baca, kegunaan dari Al Quran itu sendiri, dan juga sikap atau adab kita dalam bermuamalah dengan Al Quran. Karena apapun merknya, Al Qur'an berisi Kalamullah atau wahyu dari Allah yang berguna untuk membimbing para pembacanya untuk memahami dan mengamalkan agama islam yang diridhai oleh Allah. Perlu diketahui bahwa Al Quran yang banyak digunakan dan diperjualbelikan di Indonesia mau merk syamil, aqwam, cordoba, tiga serangkai, dll adalah Al Quran yang dicetak dengan penulisan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama Indonesia. Akan tetapi buku-buku tajwid (buku pelajaran untuk memaha...
Mad Badal, Takhollush minasy syiddah Sebagian ulama mendapati pertanyaan, mengapa mad badal dimasukkan ke dalam kelompok mad far'i, bukan mad ashliy, padahal dia dibaca dua harakat? Dan jawabannya memang karena mad pada mad badal tersebut tidak asli. Hah maksudnya? Pada mulanya pengucapan kata yang terdapat 2 hamzah yang berdekatan itu berat, mengingat sifat syiddah yang dimiliki oleh huruf hamzah. Termasuk apabila hamzah pertama berharakat dan hamzah berikutnya sukun. Contoh, ءَأْمَنَ a'mana (bukan dibaca seperti 'ain yang diseret ya gaes. Tapi lebih seperti tercekat atau tercekik) Maka dalam qiroah hafs, terdapat cara-cara untuk meringankan sifat syiddah (suara tercekat) ketika mengucapkan suatu huruf. Dan cara yang berlaku dalam kasus hamzah sukun yang didahului oleh hamzah berharakat ini adalah dengan mengganti hamzah sukun dengan mad yang sesuai dengan harakat hamzah yang sebelumnya. Jadi A'mana menjadi Aamana (wazan af'ala yuf'ilu) I'maanan m...
1. Dua Kata yang Mengubah Hidup Gue by Raditya Dika Setiap keputusan dalam hidup kita itu bersifat transaksional. Dalam buku The Price Of Everything, penulis Eduardo Porter menjelaskan : Mata uang yang paling berharga itu adalah ‘Kesempatan’. Biaya yang kita korbankan untuk setiap keputusan yang kita pilih, senilai dengan alternatif yang tersedia saat itu. Harga dari satu box pizza senilai 50 ribu adalah segala hal lain yang dapat kita lakukan dengan 50 ribu tersebut. Inilah yang dikenal para ekonom dengan istilah opportunity cost. Pun di dalam agama kita, sejatinya setiap manusia sedang berdagang dengan harta dan jiwa mereka kepada Allah, dan perniagaan Allah itu adalah surga. Maka setiap waktu yang kita habiskan untuk menonton tv sejatinya dapat kita tukar dengan surga seandainya kita habiskan untuk berdzikir. Dalam video di atas, Raditya Dika menjelaskan makna dari “harga sebuah kesempatan” dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan menimbang harga dari setiap kes...
Ketika bicara sirah maka kita bicara soal genre yang disukai imam abu hanifah rahimahullah bahkan melebihi kecintaan beliau terhadap ilmu fiqh. Karena pada hikayat, kita saksikan praktek dari fiqh itu sendiri. Isma'il 'alaihissalam, sudah kau hafal kisahnya.. keimanan dan ketaatan beliau pada Rabbnya. Sudah kau dengar kecerdasan dan baktinya, mengganti 'palang pintu rumah'nya mengamini titah ayahnya. Ingatkah kita siapa ibunya? Hajar, seorang wanita yang luar biasa, qanitah nan shalihah.. Juga sosok yang cerdas lagi sabar dan pantang menyerah atau berputus asa, yang telah membesarkan dan mendidik Isma'il 'alaihissalam. Dapat kita saksikan ketaatan dan kesabaran beliau ketika Nabi Ibrahim meninggalkannya berserta putranya di tanah tandus tanpa berbalik badan tak pula sepatah kata. Tidak diam tapi memilih mengambil sebab dari apa pun yang bisa diperbuatnya, berlari dari shafa menuju marwah dan sebaliknya hingga Allah mengkaruniakan zamzam bagi keduanya, prjla...
Ilmu adalah mata uang yang dicari dan dibutuhkan semua orang, semua kalangan. Karena ilmu tersebut menjadi sebab terangkatnya derajat seseorang di dunia. Kalau ga percaya, bandingkan profesi dosen dengan kuli bangunan. Bekerja sama 8 jam, seorang kuli harus menguras lebih banyak keringat dan tenaga namun upahnya lebih kecil. Itu tandanya ilmu seseorang dihargai lebih tinggi dibandingkan tenaganya. Tapi apakah semua ilmu sama berharganya? Tentu tidak. Bandingkan dosen dengan koruptor. Keduanya bisa jadi memiliki level pendidikan yang sama. Yang satu mahir mengajar, yang satu mahir menipu dan mencuri. Sama-sama “berilmu” tapi apakah sama-sama terhormat? Terdapat kaidah yang masyhur “ شرف العلوم بشرف المعلوم " yaitu, kemuliaan suatu ilmu itu tergantung dengan objek yang dipelajari. Maka tentunya tidak ada yang dapat mengalahkan mulianya ilmu agama. Karena dengan ilmu tersebut seseorang dapat mengenal Rabb semesta alam, pemilik segala Kemuliaan. Dengan ilmu agama ia men...
Comments
Post a Comment