Kalau teman-teman pergi ke toko buku untuk membeli Al Qur’an, kalian akan menemukan begitu banyak macam Al Qur’an dari sisi penerbit, merk, model, warna, maupun kelengkapan tafsirnya. Tapi terlepas dari semua itu, perlu diketahui bahwa perbedaan tersebut hanya dari segi fitur dan bisnisnya saja. Jadi tidak ada perbedaan dari Substansi Al Qur’an itu sendiri seperti jumlah ayat dan suratnya, Makna, dan Cara Baca, kegunaan dari Al Quran itu sendiri, dan juga sikap atau adab kita dalam bermuamalah dengan Al Quran. Karena apapun merknya, Al Qur'an berisi Kalamullah atau wahyu dari Allah yang berguna untuk membimbing para pembacanya untuk memahami dan mengamalkan agama islam yang diridhai oleh Allah. Perlu diketahui bahwa Al Quran yang banyak digunakan dan diperjualbelikan di Indonesia mau merk syamil, aqwam, cordoba, tiga serangkai, dll adalah Al Quran yang dicetak dengan penulisan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama Indonesia. Akan tetapi buku-buku tajwid (buku pelajaran untuk memaha...
Simak hadits berikut ini... عن موسى بن يزيد الكندي –رضي الله عنه – قال كان ابن مسعود – رضي الله عنه – يقرئ رجلا فقرأ الرجل : " إنما الصدقات للفقراء و المساكين " مرسلة أي مقصورة ، فقال ابن مسعود :ما هكذا أقرأنيها رسول الله صلى الله عليه وسلم , فقال الرجل : و كيف أقرأكها يا أبا عبد الرحمن ؟ قال أقرأنيها هكذا : " إنما الصدقات للفقراء و المساكين " و مدّها . Musa bin Yazid Al Kindi Radhiyallahu'anhu menceritakan bahwa Ibnu Mas'ud Radhiyallahu'anhu pernah membacakan ayat kepada seorang laki-laki, lantas laki laki tersebut membaca dengan cepat "innamash shadaqaatu lil fuqaraa-i wal masaakiin" Kemudian Ibnu Mas'ud berkata : "bukan seperti ini Rasulullah mencontohkan kepadaku" Lau laki laki tersebut bertanya : "bagaimana Rasulullah mencontohkannya kepadamu wahai abu abdirrahman?" Ibnu Mas'ud menjawab : seperti ini "innamash shadaqaatu lil fuqaraa-i wal masaakiin" dengan memanjangkannya (dengan tartil). Demikian...
mari kita lihat cara quran mendefinisikan Nuur / cahaya melalui bahasa/diksinya. Note: nur itu singular, anwar itu pluralnya.. Kaya person dan people, box dan boxes Nah di quran untuk menjelaskan cahaya digunakan bentuk singular (selalu, untuk konteks pada gambar), sedang kegelapan digunakan kata plural... Gelap pertama, the absence of light itu sendiri.. Gimana dengan orang buta? Light bisa jadi ada, tapi dia tetap merasa gelap Gimana dengan orang yang enggan melihat, gamau melek, maunya merem? Cahaya ada, Mata bisa jadi punya dan sehat2 saja, tapi emang dasarnya ngerasa gabutuh cahaya.. Tenggelam dalam kegelapan yang dibuatnya sendiri Kesesatan(kegelapan) itu banyak modelnya.. Sebagai ujian dan cobaan. Tapi cahaya/jalan yang benar memang cuma satu biar kita ga berselisih dan bersatu di atas jalan yang 1, tujuan yang 1..
Aku menulis sembari membendung tangis. Berkelebat kenangan bermunculan di kepalaku. Menyadari bahwa aku kehilangan banyak sosok orang-orang baik akhir-akhir ini. Salah satunya, ayah dari sahabatku. Kepada orang-orang yang kutemui, beberapa kali aku membanggakan ayah dari temanku itu. Kugambarkan sosoknya yang lembut dan hangat -yang ketika beliau melontarkan kata-kata, aku pasti seketika memperhatikan dan menghargainya. Kupamerkan betapa beliau adalah seorang Ayah, pendengar, sekaligus pencerita yang baik. Kuingat selalu perbincanganku dan temanku di kamar kosnya waktu itu. Tampak nyata di benakku mata temanku yang berbinar tiap kali ia merindukan dan menceritakan tentang sosok ayahnya. Kuhafal dan kuimpikan citra ayahnya agar aku kelak dapat meneladani kebaikan beliau. Padahal aku bahkan belum pernah berjumpa dengan beliau sekalipun. Tak heran, dari buaian ayahnya, tumbuh seorang gadis yang begitu kukagumi, ialah sahabatku. Aku bahkan tak pernah ragu mengungkapkan betapa aku meng...
Mad Badal, Takhollush minasy syiddah Sebagian ulama mendapati pertanyaan, mengapa mad badal dimasukkan ke dalam kelompok mad far'i, bukan mad ashliy, padahal dia dibaca dua harakat? Dan jawabannya memang karena mad pada mad badal tersebut tidak asli. Hah maksudnya? Pada mulanya pengucapan kata yang terdapat 2 hamzah yang berdekatan itu berat, mengingat sifat syiddah yang dimiliki oleh huruf hamzah. Termasuk apabila hamzah pertama berharakat dan hamzah berikutnya sukun. Contoh, ءَأْمَنَ a'mana (bukan dibaca seperti 'ain yang diseret ya gaes. Tapi lebih seperti tercekat atau tercekik) Maka dalam qiroah hafs, terdapat cara-cara untuk meringankan sifat syiddah (suara tercekat) ketika mengucapkan suatu huruf. Dan cara yang berlaku dalam kasus hamzah sukun yang didahului oleh hamzah berharakat ini adalah dengan mengganti hamzah sukun dengan mad yang sesuai dengan harakat hamzah yang sebelumnya. Jadi A'mana menjadi Aamana (wazan af'ala yuf'ilu) I'maanan m...
Comments
Post a Comment