Perbedaan ‘Afwun dan Ghufron



Ustadz Aris pernah menjelaskan dalam kajian Majalis Syahri Ramadan bahwa ghufron diambil dari kata mighfar (helm) yang fungsinya menutupi, sehingga ghufron tidak hanya berarti diampuni tapi juga memiliki makna Sitr atau ditutupinya aib orang yang berdosa di hadapan manusia. Akan tetapi Ulama berbeda pendapat dalam menentukan mana yang lebih utama atau yang lebih kuat antara makna ‘Afwun dan Ghufron

قال أبو حامد الغزالي رحمه الله :
"الْعَفوّ : هُوَ الَّذِي يمحو السَّيِّئَات ، ويتجاوز عَن الْمعاصِي ، وَهُوَ قريب من الغفور، وَلكنه أبلغ مِنْهُ، فَإِن الغفران يُنبئ عَن السّتْر، وَالْعَفو يُنبئ عَن المحو، والمحوأبلغ من السّتْر" .
انتهى من "المقصد الأسنى" (ص 140) .

Abu Hamid al Ghazali berpendapat :
“Nama Allah Al ‘Afuwwun bermakna Yang menghapus keburukan dan memaafkan kesalahan. Al ‘afuw mirip dengan nama Allah Al Ghafuur, akan tetapi al ‘Afuw lebih kuat maknanya. Karena ghufron bermakna sitr (menutupi), dan ‘afwun bermakna mahwu (penghapusan), dan penghapusan lebih kuat dibandingkan menutupi.”

وقال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
"الْعَفْوُ مُتَضَمِّنٌ لِإِسْقَاطِ حَقِّهِ قِبَلِهِمْ وَمُسَامَحَتِهِمْ بِهِ، وَالْمَغْفِرَةُ مُتَضَمِّنَةٌ لِوِقَايَتِهِمْ شَرَّ ذُنُوبِهِمْ، وَإِقْبَالِهِ عَلَيْهِمْ، وَرِضَاهُ عَنْهُمْ؛ بِخِلَافِ الْعَفْوِ الْمُجَرَّدِ؛ فَإِنَّ الْعَافِيَ قَدْيَعْفُو ، وَلَا يُقْبِلُ عَلَى مَنْ عَفَا عَنْهُ  وَلَا يَرْضَى عَنْهُ . 
فَالْعَفْوُ تَرْكٌ مَحْضٌ، وَالْمَغْفِرَةُ إحْسَانٌ وَفَضْلٌ وَجُودٌ " انتهى من "مجموع الفتاوى" (14/ 140). 

Syaikhul islam ibmu taimiyyah berkata di dalam Majmu al Fatawa
“Afwun mengandung gugurnya kewajiban orang yang bersalah (yakni meminta maaf) dan pemaafan atas kesalahannya. Adapun maghfirah mengandung makna perlindungan (wiqoyah) dari keburukan dosa dan adzab atasnya, serta ridho atas kesalahan yang telah diperbuat. Sementara pada afwun, boleh jadi seseorang itu memaafkan namun belum meridhoi kesalahan yang diperbuat orang lain. Maka afwun sekedar memaafkan saja, sedangkan maghfirah merupakan bentuk ihsan, keutamaan, dan kedermwanan”

Ibnu Hilal al ‘Askari dalam kitab Al Furuq al Ghawiyyah menambahkan,
“Ghufron (ampunan) bermakna batalnya hukuman atas orang yang bersalah, dan ini merupakan bentuk pahala dari Allah. Dan pahala tidak akan didapatkan kecuali oleh orang yang beriman. Maka kata ghafara (mengampuni) itu hanya digunakan oleh Allah dan tidak digunakan oleh hamba seperti ‘Zaid mengampunimu’. Adapun ‘Afwun bermakna gugurnya celaan pada diri orang yang bersalah akan tetapi tidak mengandung arti pahala sehingga boleh digunakan oleh hamba, contohnya ‘Zaid memaafkan ‘Amr’.”

Kesimpulannya dari kutipan di atas, kata Ghufron memiliki makna yang lebih kuat dan lebih utama dibanding ‘Afwun..

Maka hendaknya kita memperbanyak beristighfar terutama di 10 hari terakhir dari bulan Ramadan

https://islamqa.info/ar/answers/236863/الفرق-بين-المغفرة-والعفو

Comments

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Komik berfaidah #4

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Jangan Nunggu Sempurna

Apa itu Tauqifiyah?

5 Video Podcast Paling Menginspirasi