Posts

Showing posts from March, 2019

Lelah Dipermainkan Dunia

Image
Satu dekade lalu, Aku ingat pertama kali dibelikan kamera oleh Papa ketika SMA. Aku memilih kamera prosumer Nikon L120 ketimbang DSLR yg sedang ngetrend di kalangan remaja kelahiran 90an kala itu. Waktu itu belum ada mirrorless, & harga prosumer beberapa ratus ribu lebih mahal dibandingkan DSLR fujifilm standar. "Bodynya ringan, zoom rangenya guede tanpa lensa tambahan (21x), cocok buat dibawa naek gunung atau jalan2", bujukku. Alasan utamanya, prosumer itu jodoh orang malas ; 1. Setting exposure manual itu melelahkan. 2. Melihat objek lewat LCD itu lebih praktis ketimbang lewat viewfinder. 3. Asli, ringan, bisa jadi kalung ala fashionista kampungan gitu. . Akhirnya, request granted. Gue resmi memulai karir amatir sebagai scapes enthusiast. Hasil gambarnya lumayan untuk beberapa kali dilombakan & juara 1 harapan(ku) wkwk. [ Belakangan aku menanyakan hukum ikut lomba fotografi & ustadz aris menjawab "no". Pun di bukunya ust erwandi HHMK, lomba itu

Pelan-Pelan Asal Bawa Perubahan

Image
Sehari baca berapa lembar? Sebulan habis berapa buku? Tiap buka QnA di IG seriiing banget saya ditanyain itu.. Saya jadi merenung lagi... Tujuan membaca itu apa? Yang pasti banyak-banyakan bukan salah satunya. Bukan pula untuk cepet-cepetan. Apa faidah setelah membaca? Dari yang saya pahami... Terbatasnya waktu kita ini tidak menuntut kamu dan saya untuk membaca dan meraup segala ilmu secepat kilat. Tapi justru kita dituntut untuk efektif. Efektif itu bermakna "ambil seluruh waktu yang engkau butuhkan asalkan paham". Inget ungkapan من رام جملة ذهب عنه جملة "barangsiapa yang mengambil ilmu sekaligus, hilang juga darinya sekaligus". . Endingnya adalah paham sehingga dengan pemahaman tadi kita berubah jadi lebih baik. Minimal kita bisa memandang dunia dengan cara yang berbeda. Itu juga bagian dari wawasan. Bayangkan teman-teman membaca 1 buku agak berat dan butuh konsentrasi, hanya sekali lewat. Anggaplah selesai dalam 3 hari. Setelah itu pindah ke buku lain