Posts

Showing posts from July, 2018

Cinta yang sempurna

Image
Dalam bab yang berjudul “Pengertian Ushul Fiqh Ditinjau dari Kosakatanya” (pardon my translation) pada syarah waraqat yang membahas tentang ushul fiqh, kita bisa menemukan kalimat penulis matan yang menjelaskan apa makna dari “Ushul” dan juga “Fiqh” ditambah dengan bonus penjelasan tentang makna dari kata “Al Far’u” yang bahkan tidak kita dengar sebelumnya dari judul bab tersebut. Ushul : Sesuatu yang selainnya terbangun di atasnya a.k.a. Dasar / Pondasi Far’u : Sesuatu yang dibangun di atas selainnya a.k.a. Cabang Fiqh : - Pemahaman (secara bahasa)             - Mengetahui hukum syariah melalui          ijtihad (secara istilah) Kemudian pensyarah menjelaskan kenapa penulis matan menjelaskan makna ‘Far’u’ padahal ia sama sekali tidak terdapat pada ungkapan “ushul fiqh”... beliau berkata “Karena far’u (cabang) adalah lawan dari Ashl (Dasar), dan segala sesuatu itu akan terang benderang atau lebih dipahami jika disebutkan ‘lawan’nya”... (ini pernah saya singgung juga di K

How much does $1 mean for you?

Image
$1 might get you a can of coke in the US, a cone of ice cream in Croatia, or a sausage roll in Australia. But in developing countries, $1 goes further than that. For instance, in Indonesia, $40 could feed a family for a month, it means $1.5 per day! . That's very small amount compared to the US per capita expenditure a day. So you might want to try to have coke diet days and help many people with the dollars you've saved. It may only mean a sugar free days or a decrease in the risk of obesity to you, but for the needy, it would be a meaningful relief. . And as we've been taught, there's no insignificant deed in Islam Allah’s Messenger (ﷺ) said, “Do good deeds properly, sincerely and moderately and know that your deeds will not make you enter Paradise, and that the most beloved deed to Allah is the most regular and constant even if it were little.” Al-Bukhari So, Small things aren't small at all in the Islamic point of view. In fact, it's bigger than

Pursuit of happiness

Today, like yesterday, we are happy when our needs and desires are fulfilled. So the pursuit of happiness has become connected to what might be termed as “selfish” behavior. The more we have the more content we are, the more we take the happier we will be. But is that so? As a Muslim we know the fact that our Prophet, Muhammad (peace be upon him) was the happiest man that had ever lived on earth. We know it for sure from the history of his noble life that is written in the Qur'an, or in the Hadeeth, or in books of tareekh written by the Islamic scholars. How did our Prophet live his life? Rasulullah ﷺ was known for his generosity even before Prophethood. When he received his first revelation, he rushed home shaken by the experience. Khadijah radiyallahu ‘anha, may Allah be pleased with her, reminded and relieved him by testifying, “Allah would never humiliate you, for you are good to your relatives, you are true to your word, you help those who are in need, you support the weak,

Minta

Image
Hari ini saya membaca surat cinta terpanjang dan terindah yang pernah ditulis untuk saya (dari sahabat saya). Lantas saya termenung.. Siapa saya? Berapa hari ini sudah lebih dari 5 orang memotivasi saya untuk semangat makan.. Duhai manisnyaa.. Saya kembali tertegun.. Siapa saya? Saya terlahir dari sepercik mani yang tidak berharga. Saya lahir ke dunia tidak membawa bingkisan apa2. Saya pun hidup dengan banyak "menerima". Saya tak punya kontribusi apa pun dalam hidup mereka para sahabat saya. Kadang saya merasa layakkah seorang saya mendapatkannya? Atau coba dengan sudut pandang lainnya. Kita tau yang namanya ketulusan itu bertingkat2. Jika setiap tingkatan dihargai lima ribu rupiah saja.. Maka jika segala jenis kebaikan atau pemberian yang pernah saya terima harus dikalikan dengan Rp 5000 dan dikali lagi dengan nilai level ketulusan yang memberikannya.. Saya harus punya berapa juta dulu hanya untuk memiliki seorang teman, yang memulai harinya dengan