اكتشاف الوقت

Jadi keinget kisah ishaq bin manshur al kauzaj, murid imam ahmad *bongkar buku sik*, yang mendengar berita pencabutan beberapa pernyataan dari imam ahmad. kemudian beliau mengumpulkan dan memasukkan buku2 bliau dan menggendongnya hingga ke baghdad dengan berjalan kaki untuk meminta fatwa lagi mengenai permaslahan2 yang dulu pernah ia tanyakan.. seandainya dulu ada whatsapp, telegram, messenger dan sebagainya... mudah bagi para ulama untuk menyebarkan dan meralat fatwa.. dan sangat gampang bagi para penuntut ilmu untuk mencari fatwa, menyebarkan dan mengajarkannya, atau malah mengeditnya dari redaksi hingga signatur penisbatan. lantas goresan2 sejarah itu pun akan jauh berbeda mungkin ya...  bukan dengan tinta emas melainkan kumpulan bilangan biner yang membentuk grid kemudian terdisplay pada selembar LCD. bukan berisi biografi akan kuatnya hafalan dan tingginya pengetahuan dengan banyaknya membaca, menelaah dan muroja'ah, melainkan kreatifnya mengcopas, lupa mencantumkan

-ketika banyak dari kami yang meninggalkan sholat sunnah bukan karena 'asyik membaca' -kita menyaksikan betapa prioritas dan peninggian para ulama termasuk si penulis terhadap ibadah sunnah.. (sedang di masa kami, kami berbondong bondong meninggalkannya dengan dalih 'toh hanya sunnah') -keutamaan buku di hati para ulama dibanding segenggam dirham -betapa sebuah buku yang baik, literatur yang indah bisa memikat jiwa yang demikian pula.. para ulama kita -ketika membaca meremukkan hati, meluluh lantahkan jiwa.. semakin kerdil-lah ia -hikayat tak pernah gagal meninggalkan kesan!

When i cannot write anything, i take photos of the great writings When i cannot say a word, i show pictures of the beautiful words Hard to write? Have a read! It's been a while... Where did i spend my time?

Ujian kubur adalah ujian yang tidak ada remidialnya dan juga tidak ada paketnya bila gagal. Maka kita harus benar-benar bersiap untuk ujian tersebut. Pun ia adalah ujian yang aneh. Soal dan jawabannya sudah diberitahukan bocorannya oleh Sang Nabi, namun tidak sedikit umatnya yang tidak dapat menjawabnya dengan baik. -Nasehat Ustadzuna Aris Munandar Hafidzohullah- copas kajian sifatush shalah tadi pagi @alashri

Kindness : universal language, bahasa yang paling umum yang semua orang bisa mengenalinya, yang buta bisa melihatnya, yang tuli bisa mendengarnya, yang sakit bisa merasakan nikmatnya Itu mengapa dalam bahasa arab al ma'ruf(المعروف) secara istilah diartikan dengan kebaikan. Padahal secara bahasa maknanya adalah 'yang dikenal' Terjawab sudah, dulu pernah bertanya2 kenapa ma'ruf diartikan kebaikan padahal dia adalah isim maf'ul untuk عرف- يعرف ............ Worth my time watching this