Cara Bersyukur Kepada Allah

Lanjutan "Masalahnya ketika kamu kaya"



1. Bersyukur dengan hati.

Yaitu pertama, dengan mengakui bahwa semua nikmat ini murni dari Allah yang Maha Kaya lagi Maha Memberi, bukan karena usaha dan doa kita yang remeh dan banyak kekurangan. Kedua, dengan mencintai Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita.

2. Bersyukur dengan lisan.

A. Ucapkan Alhamdulillah ketika mendapatkan nikmat sekecil apapun itu di mata kita. Coba ingat doa-doa yang Nabi ajarkan kepada kita, hampir seluruhnya mengandung tahmid atau pujian atas nikmat Allah ta'ala. Doa setelah makan, doa bangun tidur, doa istiftah, dsb.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
ْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺗَﺘِﻢُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ ‏» . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ ‏»
“Kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat” . Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “ Alhamdulillah ‘ala kulli hal “” [HR Ibnu Majah no 3803].

والحمد لله تملأ الميزان
"..dan kalimat Alhamdulillah itu memperberat timbangan amal.." (HR. Muslim)

B. Menyebut-nyebut nikmat di hadapan keluarga dalam rangka mendidik mereka agar senantiasa ingat bahwa semua yang didapatkan adalah nikmat dari Allah dan bersyukur terhadap nikmat tersebut.

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
 [الضحى:11]
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan."

Bukan berarti kita diperintahkan menyebut nikmat yang kita miliki kepada orang-orang dalam rangka pamer. Dikhawatirkan dapat menyebabkan orang lain hasad dan menjadi sebab hilangnya nikmat dari diri kita.

Contoh menyebut-nyebut nikmat Allah : "Alhamdulillah ibu bisa belikan sepeda untuk adik. Ibu habis dapat rezeki dari Allah, jadi adik juga harus bersyukur sama Allah ya".

C. Ber-terima-kasih kepada manusia yang Allah jadikan perantara sampainya suatu nikmat kepada kita. Contohnya kepada guru yang mengajari kita membaca dan berhitung, orang tua yang memberi kita uang jajan, suami yang memberikan nafkah, atau orang lain yang memberi kita bantuan dalam bentuk materi, ilmu atau informasi, nasehat, jasa, atau bahkan doa.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, orang yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954.)

Bayangkan, kalo kebaikan manusia kepada kita yang jarang-jarang aja kita susah berterima kasih, apalagi kebaikan Allah pada diri kita yang ga terhitung jumlahnya, lebih-lebih lagi ga akan sanggup kita syukuri. Jadi kalau ingin dikatakan bersyukur kepada Allah, mulai dengan mensyukuri yang sedikit, dan berterimakasih kepada orang lain yang berbuat baik kepada kita.

3. Bersyukur dengan badan.

A. Sujud syukur ketika mendapatkan nikmat yang tidak biasa.

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ كَانَ إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ.

Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu ketika beliau mendapatkan hal yang menggembirakan atau dikabarkan berita gembira, beliau tersungkur untuk sujud pada Allah Ta’ala. (HR. Abu Daud, no. 2774 dan Tirmidzi, no. 1578)

Tata cara sujud syukur bisa dibaca di artikel berikut.
https://rumaysho.com/21293-sunnahnya-sujud-syukur.html

B. Beramal shalih. Dan inilah yang dimaksud oleh ayat berikut

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ
Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah) (QS Saba : 13)

Dan juga dalam doa Nabi Sulaiman,

وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An Naml : 19)

C. Menggunakan nikmat Allah untuk kebaikan.

فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
 [آل عمران : 123]
"Bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur" (QS Ali Imran : 123)

Bertakwa kepada Allah yakni dengan menggunakan nikmatNya untuk kebaikan, menambah ketaatan kepada Allah, dan bukan sebaliknya.

Referensi:
- Kajian "Agungnya Syukur" Oleh Ustadz Firanda 30 November 2019
- Artikel rumaysho.com
- https://www.alukah.net/social/0/43658/

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Komik berfaidah #4

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Jangan Nunggu Sempurna

Apa itu Tauqifiyah?

5 Video Podcast Paling Menginspirasi