Kebaikan dua dunia

افلا يتدبرون القرآن ام على قلوبهم اقفالها
Allah mencela orang yang tidak mentadabburi Alquran dengan menyifati mereka 'terkunci hatinya'

Maka agar selamat dari celaan tersebut hendaklah kita berusaha mentadabburi ayat ayat yang dibacakan pada kita. Dan tidaklah seseorang dapat mentadabburi suatu ayat kecuali dengan mempelajari tafsirnya.
(Faidah kajian ustadz abu salman dan kajian ustadzah ummu yasir hafizhahumallah)

Al Baqarah :216 berbicara tentang jihad yang secara fisik dibenci manusia karena dapat membahayakan jiwa, membuat seseorang kehilangan harta dan keluarga. Padahal dengan jihad, kaum muslimin dahulu dapat menguasai 1/3 bumi, mendapatkan kemuliaan, dan banyak ghanimah, berdamai dengan musuh, tak lupa mendapat pahala yang besar disisi Allah di akhirat kelak, sehingga kebaikan jihad mencakup kebaikan dunia dan akhirat.

An Nisa' :19 berbicara tentang 'kekurangan' atau sifat/karakter/perangai pasangan (lebih atau kurang itu relatif) yang secara psikis dibenci oleh pasangan lainnya. Padahal ketika ia bertahan dengan istrinya tersebut, tanpa sadar dia banyak dijauhkan dari keburukan yang lebih besar oleh Allah, yang mungkin tak bisa dia dapatkan dengan ia mentalak istrinya. Dan dijauhkannya seseorang dari keburukan yang besar sendiri merupakan kebaikan yang sangat banyak, bagi dunianya, juga akhiratnya.

Maka kata شيء / "sesuatu" pada kedua ayat dapat bermakna apapun. Kita bisa jadi membenci sesuatu di dunia ini, ntah kebencian itu terdapat pada fisik atau non fisiknya.

Begitu pula dengan kata خير yang juga merupakan isim nakirah yang tidak terbatas dengan jenis kebaikan tertentu.. Akan tetapi bermakna kebaikan apapun, di dunia maupun di akhirat.

Jadi ketika kita mendapati sesuatu yang dibenci oleh hawa nafsu kita (karena kebodohan kita).. Maka jangan berputus asa untuk mengharapkan kebaikan/kebahagiaan dengannya, karena kita tidak mengetahui hikmah dan kesudahan dibaliknya.

( Pelajaran dari kitab Al fawaaid karya Ibnul Qayyim Al Jauziyyah )

Kemudian beranjak ke surat yg lainnya.. Jika kita lihat pada kitab tafsir, 

Nabi pernah bersabda ketika keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Al Hasan : لن يغلب عسر يسرين، لن يغلب عسر يسرين، فان مع العسر يسرا ان مع العسر يسرا
"Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan (2x), karena sesungguhnya bersama kesulitan pasti terdapat kemudahan(2x)"

(Tafsir Ibnu Katsir)

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

الدعاء سلاح المؤمن

Hadits - hadits tentang dunia

Apa itu Tauqifiyah?