Salaf dan Semangat Mereka dalam Beramal

Terdapat sebuah hadits musalsal yang menarik yang diriwayatkan oleh imam muslim. Sebelum menuju kesana, apa itu hadits musalsal?

Secara terminologi musalsal berarti kesinambungan/kesamaan para rawi/periwayat dalam sanad dengan suatu sifat atau keadaan yang dimiliki rawinya atau yang terjadi pada periwayatannya;
- Sama dalam sifat pada rawi rawinya (misal, setiap rawi yang meriwayatkan hadits memiliki nama muhammad, atau kesamaan madzhab, atau kesamaan nisbah seperti "ad dimasyqi" atau selainnya)
- Sama dalam keadaan pada rawi rawinya (misal, setiap rawi meriwayatkan hadits dengan menggenggam kedua tangan rawi yang mengambil hadits darinya)
- atau sama dalam sifat pada periwayatannya. (misal, sama waktu periwayatannya yakni ketika idul Adha, atau tempat periwayatannya, dsb) 

ﺣﺪﻳﺚ ﺃﻡ ﺣﺒﻴﺒﺔ ﺃﻡ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ : " ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ : ‏( ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮﺓ ﺭﻛﻌﺔ ﻓﻲ ﻳﻮﻣﻪ ﻭﻟﻴﻠﺘﻪ، ﺑﻨﻲ ﻟﻪ ﺑﻬﻦ ﺑﻴﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ‏) " ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ

ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﻣﺴﻠﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻦ ﻃﺮﻳﻖ ﻋﻨﺒﺴﺔ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺃﺧﻲ ﺃﻡ ﺣﺒﻴﺒﺔ ﻋﻦ ﺃﻡ ﺣﺒﻴﺒﺔ ، ﺛﻢ ﺳﺎﻕ ﻣﺴﻠﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻌﺪ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : ﻗﺎﻟﺖ ﺃﻡ ﺣﺒﻴﺒﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ : ‏( ﻓﻤﺎ ﺗﺮﻛﺘﻬﻦ ﻣﻨﺬ ﺳﻤﻌﺘﻬﻦ ﻣﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ‏) ، ﻗﺎﻝ ﻋﻨﺒﺴﺔ ﺃﺧﻮ ﺃﻡ ﺣﺒﻴﺒﺔ : ‏[ ﻭﺃﻧﺎ ﻣﺎ ﺗﺮﻛﺘﻬﻦ ﻣﻨﺬ ﺳﻤﻌﺘﻬﻦ ﻣﻦ ﺃﻡ ﺣﺒﻴﺒﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ‏] ، ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺍﻭﻱ ﻋﻨﻪ ﻭﻫﻮ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺃﻭﺱ ﻗﺎﻝ : ‏[ ﻣﺎ ﺗﺮﻛﺘﻬﻦ ﻣﻨﺬ ﺳﻤﻌﺘﻬﻦ ﻣﻦ ﻋﻨﺒﺴﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ‏] ، ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺍﻭﻱ ﻋﻨﻪ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻨﻌﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﺳﺎﻟﻢ : ‏[ ﻣﺎ ﺗﺮﻛﺘﻬﻦ ﻣﻨﺬ ﺳﻤﻌﺘﻬﻦ ﻣﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺃﻭﺱ ‏]

Pada hadits di atas, Ummu habibah, ummul mu'minin berkata "Aku mendengar rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda : (barangsiapa yang melaksanakan sholat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam, akan dibangunkan baginya -dengan sebab ibadahnya tersebut- sebuah rumah di surga)"

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dan selainnya melalui jalur 'Anbasah bin Abi Sufyan (saudaranya ummu habibah) dari ummu habibah.

Kemudian Imam Muslim berkata setelah membawakan teks haditsnya :

"Ummu habibah radhiallahu'anha berkata setelah meriwayatkan haditsnya 'maka aku tidak pernah meninggalkannya (12 rakaat tersebut) sejak aku mendengarnya dari rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam'.

'Anbasah yang meriwayatkan dari ummu habibah berkata, 'dan aku pun tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari ummu habibah'.

Dan 'Amr bin Ausin yang meriwayatkan dari 'Anbasah berkata, 'aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari 'Anbasah'.

Dan Nu'man bin Salim yang meriwayatkan dari  'Amr bin Ausin berkata, 'aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari 'Amr bin Ausin'."

***

Dari satu hadits di atas kita dapat memetik hikmah yang sangat banyak di antaranya :

- Kesungguhan dan perhatian para sahabat dan penerus mereka dalam menjaga hadits rasulullah, sampai sampai mereka meriwayatkan hadits dengan keadaan yang sama.
- Semangat para salaf dalam mengamalkan ilmu yang bahkan baru mereka dengar. Keteladanan dalam bersegera untuk beramal. 
- Keyakinan dan kecintaan mereka terhadap yang Allah janjikan, surgaNya.
- Keistiqomahan para salaf, yakni konsistensi mereka dalam menjaga amalan yang mereka ketahui meski amalan tersebut bukan amalan wajib.
- Balasan Allah berupa rumah di surga bagi siapa saja yang istiqomah menjaga 12 rakaat shalat sunnah setiap harinya.


Referensi :
-Mubaahitsun fii 'uluumul hadiitsi, Dr. Mahmud ath Thahhan
-Tsamarotul 'ilmi Al 'amalu, Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Badr



Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo