Ngeles
Ngeles. Tanda lemahnya hati, tanda belum baiknya hati.
oke saya bukan mau mejelaskan tafsir haditsnya,
Cuma menyoroti kalo ada yang bilang/ngeles seperti "aku misuh yo misuh, sik penting hatiku apik... Dari pada ngomonge alus tapi hatine busuk"
Yang jadi masalah adalah, ketika seseorg itu tukang misuh, dinasehati, kemudian ngeles sedemikian rupa. Padahal bukan saatnya ia utk membela diri, karna kesalahan bukan sesuatu yang seharusnya dibela. Dan bukan demikian cara membela diri.. Itu adalah bentuk kecacatan logika demi sebuah pembenaran bahwa misuhnya dia itu sah2 saja. Padahal semua org sepakat misuh bukan hal yang indah/baik. Dan bisa juga perkataannya bermakna 'boleh2 saja misuh asal hati tetap baik' yang jelas2 bertentangan dengan hadits di gambar..
Entahlah, tapi contoh diatas banyak terjadi.. Semakin banyak jurus jitu 'ngeles' di muka bumi.. Tapi semakin banyak pula yang ga mutu lagi tidak ilmiah.
Cuma bertaubat, kemudian memperbaiki diri (berusaha tidak mengulangi) apakah tercela? Kenapa harus ngeles?
Ngeles membuatmu tampak obviously owning your mistake but in an improper way
---------
Ngeles = berat menerima nasihat = susah menelan obat = ga sembuh2 tar penyakitnya
tanda baiknya hati bukan dengan tidak pernah bersalah, tapi mau mengakui kesalahan, mudah menerima nasihat dan memperbaiki.
Semoga aku ga suka ngeles.
Comments
Post a Comment