Enggan tersalah?
Ibnu 'Abbas, seorang sahabat nabi yang mulia, seorang ahlu tafsir yang sangat cerdas, pernah menghalalkan riba fadhl (karena belum ada hadits atau dalil yg sampai padanya) sampai seorang sahabat, yakni Abu Sa'id al Khudri mendatanginya dan mengoreksinya dengan membawakan hadits rasulullaah yang mengharamkan riba fadhl sehingga ibnu 'Abbas meralat fatwanya merujuk pada hadits yang disampaikan oleh abu sa'id. Dan dengan kerendahan hatinya ibnu 'abbas berkata pada Abi Sa'id "jazaakallaahu abaa sa'iidi al jannah" yang maknanya 'semoga Allah membalas aba sa'id dengan surga'...
Maka salah itu biasa, bahkan seorang ibnu 'abbas pun melakukan kesalahan. Yang menjadi luar biasa adalah sikap seseorang dengan kesalahannya tersebut.. Ketika ia mau mengakui kesalahannya dan menerima kebenaran yang datang padanya. Yang demikianlah yang dikatakan sebagai tawaadhu'
Faidah kajian ust. Nuzul dzikri