Yonika

Ratusan kilometer dari sini, ada seorang sahabat yang banyak tulisanku terilhami dari pertemanan kami. Dia dan sosoknya yang bersahaja, namun jika kubongkar semua keelokan perangainya, kuyakin cemburulah seisi dunia karena aku yang memenangkan persahabatan dengannya. Sekali, pertama kalinya kami saling menitikkan air mata, memeluk dan dipeluk, karena ia mendapatkan sahabat baru yang semoga jauh lebih baik dari diriku (suaminya). Kenapa bisa sedemikian rupa? Padahal hari hari kami lalui dengan kalimat2 jenaka, diskusi diselingi canda tawa, seakan berjanji tak boleh ada tangis di antara kita. Pernahkah kau mengalaminya?

* * *

Di dunia ini kau adalah saviera dari banyak saviera, dan kau bisa menemukan lindi di antara banyak lindi yang sepertinya, atau candra, atau deretan ghanimah berharga lainnya. I mean, kenapa terkadang seorang teman bisa menduduki posisi yang penting dalam hidup kita dibandingkan ribuan teman lainnya? Ada banyak orang yang seumuran denganmu, sehingga peluang untuk mendapatkan teman itu sangat besar kecuali kau tersesat di gurun seperti antoine de saint exupery yang ternyata masih bisa menemukan teman dan bahkan berasal dari planet yang berbeda (the little prince). Di antara daftar followers dan friends sosmedmu, kenapa si A? Kenapa si B?

Ada yang jawab karena dia baik. Faktanya orang baik di dunia ini sangat banyak. Karena dia plegmatis. Hmm, dari sekian banyak orang baik kau bisa temukan 40% dari mereka mungkin memiliki sifat plegmatis. Intinya, begitu banyak orang yang bisa dijadikan teman di dunia ini.

Di antara banyaknya perempuan di prodi gizi kesehatan di angkatan 2013, kenapa aku yang dijadikan teman olehnya yang bahkan bukan anak kluster kesehatan? Di tengah2 kerumunan manusia di fakultas teknik, kenapa aku bisa bersahabat dengannya?

Pelajaran yang kudapat dari 'Le Petit Prince'nya antoine, "mawarku adalah seperti ribuan mawar lainnya, tapi yang menjadikannya istimewa adalah waktu yang kuhabiskan untuk merawatnya, menyiraminya, dan memenuhi seluruh kebutuhannya"

Again, it's all about time.

Ada waktu yang kami investasikan bersama untuk saling mengenal, saling memberi udzur, saling menasehati dan mengajak pada kebaikan, saling memberi hadiah, dan saling mendoakan, hingga kecintaan itu tumbuh subur dan bunganya mekar meninggalkan aroma khas yang bisa kukenali di setiap sudut toko buku yang kami datangi, atau masjid yang kami singgahi, atau bahkan melekat di barang2 yang kumiliki. Ada waktu2 yang kami jalani bersama berisi suka, duka, lapang, sempit, ceria, lesu, sehingga kepedulian dan kasih sayang tak terbendung, mengalir deras pada anak anak sungai yang mengairi taman taman rindu di dalam dada kala kepindahannya ke kota nun jauh disana.

Pada akhirnya kusadari lagi fakta bahwa waktu menjadi variabel penting pada setiap persamaan dalam hidup. Pertemanan, keluarga, kerja sama dan bisnis, pernikahan, pembelajaran, dsb. Begitu pentingnya masa, begitu krusialnya waktu.

Orang orang sering bilang "seiring berjalannya waktu..", dan mereka benar. Tapi berjalannya waktu itu satu arah, irreversible.. Maka adalah waktu begitu berharga.. sehingga kita harus memperhatikan dengan siapa kita menghabiskannya.

Apa yang sedang kita tanam? Semoga bunganya harum, tak hanya di dunia, tapi di akhirat juga.



Popular posts from this blog

Ilmu dunia yang tidak diamalkan, gimana statusnya?

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Sajak Rindu

Apa itu Tauqifiyah?

Komik berfaidah #4

Aku Cantik Ga??

Mad Badal - Meringankan Syiddah