Teman Hidup

Temanmu, hidupmu

Don't get me wrong, judulnya cuma pancingan wkwk.

Sering kali sebuah pertemanan, atau interaksi secara umum (ntah dengan manusia, bacaan, makanan, dsb) mengubah hidup seseorang, atau dalam skala yang lebih kecil, cara pandang.

Suatu siang saya menemani sahabat saya yang jamilah shalihah ke mirota, saya kira hanya untuk jajan jajan biasa. Kami masuk dan saya melesat ke rak rak chitato dan konco konconya yang saya merem pun saya tau dimana letaknya, lantas pindah ke rak rak coklat, sampai saya menyadari "lho ni anak ga jajan? Kemana dia? Gue yg nemenin kok gue yang borong jadinya.. ". Ternyata saya menemukan dia lagi khusyu' memilah milah bawang di stand sayur mayur dan bumbu dapur. "gils" batinku. Saya pun tergelitik untuk bertanya "emang ibumu nitip apa lin?",  "ora nitip, aku wae sing arep tuku. Neng omah wes entek soale". "nice bgt, ni anak family girl sekaleh, idaman to de max", batinku lagi. Ga lama kami ke rak2 coklat dan gue heran lagi liat dia ambil coklat 50an gr 3 biji, padahal i know her so well 1 bungkus aja kadang setengahnya gue yg abisin kalo di kajian. "banyak banget belinya" pancing gue yang kepo. "buat masku satu, buat mba mit satu", timpalnya. "what? Buat mba mita(iparnya lindi) okelah ya masih acceptable. Buat masnya? What?", batin gue protes.. Dirumah gue 'we don't buy food either for sister or brother' yang ada 'we fight for food' oh ralat 'we fight for everything' hahaha, eh lebih tepatnya 'race' sih.. Ga 'fight' kaya di tom and jerry banget.. Eh kadang iya sih wkwk. Boro2 bagi coklat, yang ada kita bales balesan 'aku udah nyobain sushi di situ dong wekk' 'mba, pasti mba blm pernah makan seblak terenak sejogja' 'nitiip!' 'no titip, haha sian deh lu'... Dst.

Gegara sering nemenin lindi dengan amal shalihahnya yang memikat itu, walhasil suatu hari gue bangun tidur dan jadi pribadi yang baru. Gue beliin adek gue coklat meski yg 30an gr wkwk, buat gue yg 68gr. Lama lama kebiasaan rebutan (urusan makanan) kami sirna. Rebutan yg lain tetep. Wkwk. Kalo dipikir2 apa ruginya kan makanan doang, abis juga jadi kotoran, gitu kok bangga banggaan, iri irian. Toh bisa dibuat ihtisab juga (tips buat yang sama tipe kakak adek-an nya), ngasih sodara biar dapet pahala menyambung silaturrahim. Balasannya gedhe lhoh! Dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, itu di dunia.. Ga ngebayang balasan akhiratnya kan. Dan lindi mendahului gue urusan ginian.. Baarakallaahu fiihaa. Maasyaallaah melalui perantara lindi, gue terinspirasi melakukan amalan yang agung di sisi Allah, secara dzat amalan tsb, maupun dampak dari amalan tadi. Apa lagi kalo bukan silaturrahim. Eh perasaan tadi pake saya.. Jadi gue juga endingnya.

Dulu, gue juga ada temen lengket bgt.. Bukan cuma temen deket hehe. Nongkrong di kamar kosannya, makan bareng, kajian bareng, tahsin bareng, tuker2an hadiah (baca: buku), dst. Gue suka peratiin rak bukunya ada 2 kolom isinya parenting semua. Kebanyakan ayah edy. "dahsyat ni bocah, bacaannya visioner bgt, nikah aja belom" batinku. Karena tiap hari gue maen ke kamarnya... Isenglah gue ambil satu ayah edy yg pualing tipis.. Maklum dulu biasa aja bacanya, asal butuh aja, dan parenting bukan genre gue wkwk. Eh ternyata yg paling tipis yang paling bagus dr judul2 lainnya dr ayah edi.. Baru baca 2 bab lgsg gue kepengen beli juga sampe jadilah gue ketagihan baca buku2 parenting, dan mulai ngoleksi juga.. Ga berhenti di nularin semangat baca (padahal baca itu sendiri udah cukup untuk jadi penghulu atas buaaanyak kebaikan), dia juga yang nularin gue mau makan sayur, doyan jus stroberi (tetep campur pisang ya, karakter asli jangan dibuang wkwk), atau ide ide kreatif yang dulu kami explore bersama2 (kalo sendiri, jamin gue ga bakal ngapa2in). Gue banyak belajar cara memaksimalkan property di sekitar untuk tetap bahagia, membunuh kebosanan, sehingga jadi banyak bersyukur dibanding waktu gue alone alone nya.

Dan ada begitu banyak kepingan memori yang jadi titik2 balik dalam hidup saya (asek, saya lagi). Rasa rasanya bisa jadi satu novel untuk menceritakan tokoh tokoh perantara dan ibrah2 dari banyak peristiwa yang saya alami bersama mereka.

Faktanya, dalam islam sendiri, terdapat hadits dari Nabi kita yang ash shaadiqul mashduuq, beliau Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda "المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يُخَالِل" "seseorang itu berada di atas agama temannya, maka perhatikanlah dengan siapa kalian berteman". Ditambah dengan ungkapan lainnya "الصاحب ساحب"  yang berarti "teman itu penarik", atau "الأرواح جنود مجندة"  'jiwa jiwa itu seperti sebuah pasukan '  yang kita ketahui bersama bahwa sebuah pasukan hanya akan terbentuk jika ada "things in common" antar individunya, dari visi, bekgron pendidikan, seragam, bahkan cara jalan. Makanya kita selalu menemukan gap atau kelompok2 kecil di kelas, di tempat les, di kampus, bahkan di kajian. Mereka terjadi secara alami.

Jadi jangan heran ketika abu thalib yang memiliki keponakan setaqwa Nabi kita Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam, tetap mati dalam keadaan musyrik. Lihatlah teman teman dekat yang mendatangi prosesi sakaratul mautnya, abu jahal dan Abdullah bin abi umayyah ibnul mughirah, pentolan musyrikin quraisy yang membisikkan agar abu thalib tidak bersyahadat. Demikianlah, semengerikan itu dampak teman yang buruk. Maka sudah barang tentu dan selayaknya untuk kita mengambil teman dekat yang baik.
Teman teman yang menjanjikan dan bisa kita harapkan kebaikannya, lebih lebih ketika kita wafat kelak. Ketika harta dan kedudukan kita tak lagi ada artinya. Hanya doa orang yang hidup yang bisa berguna, atau pahala amal jariyah saja yang bisa kita andalkan.

Jazaahunnallaahu khoiroo kepada sahabat2 saya, ghanimah2 saya, yang tanpa memerlukan banyak materi energi dsb, Allah menganugerahi saya kemenangan atas kesabaran, kebaikan, dan cinta kalian pada diri yang tak bisa membalas satu pun dari semua bentuk pemberian yg tak ternilai itu. Segala puji bagi Rabb yang saya tak pernah kecewa apabila berdoa padaNya yang telah menghadiahkan teman teman yang baik, nasehat yang baik, dan ajakan juga pengaruh baik lainnya yang mengisi hari hari saya. Semoga Allah memperbaiki urusan kita semua. Aamiin


Comments

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Sajak Rindu

5 Video Podcast Paling Menginspirasi

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Apa itu Tauqifiyah?

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Komik berfaidah #4