Sepi

Teman itu seperti bayangan , iya ada ketika cahaya menerangimu dan menghilang ketika kegelapan menggantikannya. Sejatinya kaulah yang menanggung berat atau ringannya bebanmu, bukan bayangan. Ia hanya sementara membersamai. Sejatinya kaulah yang harus mencari solusi bagi dirimu sendiri, dan bayangan lagi lagi hanya sesekali menemani.

Hakikatnya manusia adalah di malam harinya.. Tanpa cahaya, tanpa bayangan. Yakni dikala sepinya meski ia berada di daratan yg paling ramai. Apa yang ia kerjakan, apa yang ia pikirkan, apa yang dirasanya, apa yang diharapnya, itulah saat saat yang paling jujur.

Dan kau tau, cahaya di dunia bukan kekal. Biarkan ia berlalu, dan biarkan bayangan memudar, kemudian bersenang senanglah dengan kejujuran.

 -Meski aku mencintai cahaya, meski aku merindukan bayangan. Tapi setiap insan harus siap menanggung kegelapan. Dan akan tiba masanya, perpisahan yang lebih langgeng dengan keduanya.. Hingga suatu saat, yang membolak balikkan gelap dan terang, memberikan sedikit rahimnya dan menghujanimu dengan cahaya kekekalan, dari berbagai arah, bercandela candela... Semoga

________

Siapa yang tak pernah merasa sepi? Aku? Kau? Tak ada yang lebih merekatkan kepingan hati yang bertebaran melainkan doa. Yang kau perlukan hanyalah mencari rahmatNya

Background : wewantearth

Kata gambar: apa gunanya celotehan/keluh kesah jika orang2 takkan mendengar.. Kalau pun mereka mendengar bukan berarti mereka peduli

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

الدعاء سلاح المؤمن

Hadits - hadits tentang dunia

Apa itu Tauqifiyah?