Mentoring

 
Kalo scroll2 lagi, Jadi inget jaman2 meeting tiap rabu meski ga serutin wacananya, atau jaman2 bimbingan di grup wa, atau masa2 ngelab sampe mecahin alat dsb.. Dibuatkan konfigurasi risetnya, dijelaskan algoritma risetnya, dibenerin magnetic stirrernya, dibantu dengan semua kebutuhan materialnya, direview berkali2 papernya, dijelaskan detail pertanyaan dan permasalahan di lab, kadang langsung deliberately disusun ulang beberapa kalimat di konten paper saya tanpa kritikan pedas atau menyakiti kaya cerita2 temen2 yang lain, diberi faidah statistik yang tidak di dapat di kelas, dimotivasi, dsb...

Mungkin asiknya itu serasa jadi da vinci yang masih miserable dengan codex2nya yg belum terselesaikan yang dimentorin del verrochio di bengkelnya yang tenang dan kondusif. Terlalu banyak momen aha, momen wuuusss atau hahaha yang berkesan

Beberapa momen hahaha dan sosuit itu Kaya situasi2 ini (redaksi saya) :

Pak M: jangan langsung2 ambil s3 kalo ga mau permanent head damaged (PhD) kaya saya (ubanan usia muda)

Saya : pak saya mecahin ini dan ini, perlu ganti tidak ya pak?
Pak G: haha saya dulu lebih parah mbak, mecahin alat harganya jutaan. Tidak perlu diganti mbak, yang penting tidak ada korban.

Saya: pak ini rusak, itu sering eror
Pak M: beli saja yang baru mbak, nanti uangnya minta saya
Pak G: dilist mbak alat2 yg mau dibeli tapi tidak ada di indo, nanti saya kirim dari sini

Pak G upload sshot status Miki sensei
Saya: wah saya belum dikonfirm pak sama prof miki
Pak G: sensei memang begitu mbak, beliau biasanya tidak mau berteman (di sosmed) dengan mhs yang mungkin besok akan jd mhs bimbingannya dan bekerja di lab beliau.

Mungkin momen mentoringmu bukan kaya yang terjadi antara pep guardiola dengan messi, atau andrea del verrochio dengan leonardo da vinci,  atau haydn dengan mozart, atau ibnu taimiyah dengan ibnul qoyyim. Tapi selalu ada kebaikan yang pasti ditularkan, selalu ada pengetahuan yang dibagikan. Poinnya siapa yang kau jadikan mentor, siapa yang kau jadikan guru, apa yang ditularkan dan apa yang diajarkan. Great teacher make a great student. So Choose your teacher, choose your greatness.

Duet kakak adik dosen pembimbing saya ini luar biasa. Menemukan sosok keduanya sebagai guru menginspirasi saya untuk menjadi guru yang seasik itu juga bahkan lebih baik lagi. Sementara temen2 lain kalo cerita bimbingan banyak duka dan praharanya.. Alhamdulillah ga merasakan kaya mereka.

Jangan lupa banyak2 bersyukur, berterimakasih, dan mendoakan kebaikan bagi gurumu.
لان لا يشكر الله من لا يشكر الناس
Seseorang tidak bersyukur kepada Allah jika tidak berterimakasih kepada manusia.
Jazaahumallaahu khoiroo wahadaahumallaah

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

الدعاء سلاح المؤمن

Hadits - hadits tentang dunia

Apa itu Tauqifiyah?