Komik berfaidah #7

Ada banyak inefisiensi di dunia ini. Dengan kata lain, ada banyak perkara yang kurang manfaatnya atau bahkan sia sia.

Beratnya nulis ini.. Karena seperti beberapa orang lain, aku juga punya musuh yang lihai berargumen dan tak jarang ia berhasil menundukkan prinsipku sendiri. Siapa dia? Ya yang nulis ini. Diantara manifestasi permusuhan itu adalah Menunda. Ada banyak lecture, artikel, riset, dsb soal 'procrastination' ini. Mereka membahas kebaikan dan keburukannya (mostly keburukan) dan penjelasan ilmiah mengapa kita kerap melakukannya.

Beberapa orang sering sengaja menunda sampai dijuluki deadliner. Saking seringnya menunda, pola ini membuat dirinya nyaman dan menjadi sugesti "kalo ga mepet kamu gada inspirasi garapnya, toh yang penting selesai kan?" dsb. Memang, di antara kebaikan menunda (dari bbrp TED talk yang pernah kutonton) adalah memberi waktu untuk mencari inspirasi (gimana menyelesaikannya lebih cepat, atau gimana menyelesaikan dengan mudah, atau gimana biar hasilnya bagus, dsb) , dan beberapa hasil riset menyatakan bahwa pekerjaan yang paling baik adalah yang dilakukan tidak terlalu mepet tp juga tidak terlalu diawal alias "sedikit tertunda untuk konsep yang terencana".

Oke tapi disini tidak semuanya mahasiswa. Seorang bayi tidak memerlukan perencanaan strategis untuk diimunisasi bukan? Apabila sudah jadwalnya, ya suntik aja, tanpa menunggu inspirasi atau ilham sebelumnya. Sebagaimana Seorang ibu rumah tangga yang tidak memerlukan inspirasi untuk menyapu atau memotong wortel serta untuk menunaikan list kewajiban rutin lainnya. Maka kita butuh satu kaidah umum yang bisa digunakan bersama dalam menimbang level prioritas suatu pekerjaan dan meningkatkan efisiensi umur kita.

Pertama, kenali urgensi/keutamaan/kebaikan dari setiap kewajiban atau aktivitas yang ada berikut dengan timelinenya agar kita bisa merencanakan sebuah tabel prioritas.

Kedua, ingatlah akan keutamaan dunia dan akhirat dari menyegerakan sebuah kebaikan.

Ketiga, pahamilah betapa berharganya waktu dan bahaya menunda. Banyak dari kita yang menghafal berharganya waktu, namun pada prakteknya kita begitu teledor dan ceroboh dalam mengelola waktu. Jika harta saja yang jumlahnya tidak seberapa kita jaga baik2, kita gunakan dengan perhitungan.. Maka lebih lebih lagi waktu/umur kita yang terbatas dan tidaj tergantikan bahkan dengan harta berlimpah sekalipun. Ketahuilah efek domino yang kerap disebabkan menunda meski hanya satu kali, meski hanya 1 masa. Klik disini

Keempat, aware kapan harus multitasking kapan harus fokus. Tidak segala hal itu baik dilakukan dengan bersamaan, dan ada beberapa perkara yang hasilnya tetap optimal meski harus disambi. Nah yg ini perlu keterampilan tersendiri untuk mengenali kemampuan diri sendiri dan juga menilai objek atau pekerjaan tadi.

Kelima, mohon pertolongan Allah dan berusaha meninggalkan perkara2 yang tidak/kurang bermanfaat yang mendistraksi penunaian kewajiban dan target kita.

Keenam, perbaiki kualitas ibadah dan banyak2 berdoa agar Allah memberikan penjagaanNya, keberkahan waktu,  dan kemudahan di setiap urusan kita.

Semoga Allah memudahkan kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Waliyuttaufiq



Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Komik berfaidah #4

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Jangan Nunggu Sempurna

Apa itu Tauqifiyah?

5 Video Podcast Paling Menginspirasi