Komik Berfaidah #1




[Keutamaan Ilmu]

Okay, let's talk about something deep.
Apa yang ga bisa habis?

Atau gini.. Kaya faidah dari ustadz said abu ukasyah pas mensyarah kitabut tauhid, waktu ustadznya nerangin metode dalam menafsirkan suatu istilah/lafadz, yakni; 1. Menjelaskan makna dari suatu lafadz, 2. Menjelaskan lawan makna dari lafadz tersebut.

Jadi pertanyaannya berubah.. Apa yg bisa habis?

Kaya tehnya mama tadi yang secara terminologi bisalah dikatakan habis.. Maka begitu pula dengan harta, tahta, tenaga (plis jangan bawa2 hukum kekekalan energi), dsb. Sebagaimana pakaian bisa lusuh, rusak, sobek, ketinggalan jaman, dst, maka kudapan niscaya jadi kotoran, minimal basi ketika ga dimakan, atau teroksidasi & terurai bakteri ketika dibuang.

Harta datang & pergi, kekuasaan silih berganti. Cantikmu hari ini.. Akhirnya keriput di masa tua. Kayamu saat ini, mati pun gabawa apa apa. Jabatanmu masa kini, endingnya pensiun juga.
Mudah memahami bahwa sesuatu itu tidak abadi. Mudah menemukan limit atau mortalitas dari sesuatu.. Tapi tidak mudah untuk mendapatkan esensi & pelajaran darinya. Karena faktanya kita tersibukkan dengan hal hal tersebut. Mengoleksi tas atau sepatu, mengejar popularitas atau jabatan tertentu, menumpuk harta sampai lupa atau tak rela mengeluarkan zakatnya, atau bahkan sedikit pun tak pernah tertarik memahami tujuan hidup, hak & kewajibannya?

Kembali ke pertanyaan pertama. Aku teringat perkataan john wood dalam bukunya "begitu kalian memiliki pendidikan, tak seorang pun yang bisa merenggutnya dari kalian" (catat: orang lho ya, tar dijawab Allah repot sayanya).

Aku memahami "pendidikan" dengan pengetahuan/ilmu.. Siapakah yang bisa merenggut ilmu dari dada kita seperti seseorang mencuri lolipop dari balita? Bahkan tak ada yang bisa menghilangkan dampak dari ilmu yang dimiliki seseorang meski orang tersebut dimatikan. Jika dibagikan, ilmu tersebut tidak akan berkurang/hilang, justru semakin kokoh di dadanya & kokoh eksistensinya di tengah masyarakat dengan ia mengajarkannya pada umat.

Maksudku.. Nama abu hurairah masih berdengung di telinga kita sebagai perawi hadits nabi terbanyak sepanjang masa.. Beliau terkenang beserta ilmu - ilmu yang didapatkannya dari Rasulullah yang kemudian diajarkannya. Sambung menyambung para ulama meriwayatkan hadits - hadits darinya. Ilmu tersebar ke penjuru dunia. Pahala manusia setelahnya akan jadi pahala beliau juga tatkala mereka mengamalkan sunnah sunnah yang diriwayatkannya. Ilmu.. masih semerbak harumnya, meski 14 abad sudah keberadaannya. 

Maka siapakah yang sanggup menghentikan buah kebaikan dari segenggam pengetahuan?

1+1=2 di masa lalu.. Dan masih terus begitu sampai kita punya anak cucu..

Jadi
Bagaimana mungkin ilmu itu 'habis'?
Kenapa tak mengumpulkan ilmu?

Banyak orang terkenang lintas abad dan generasi karena ilmunya. Bill gates jadi terkaya raya saat ini pun dengan ilmunya. Presiden diangkat pastinya sesuai dengan ilmu dan kompetensinya. Tapi yang terpenting dari semuanya... Semua penghuni surga itu.. ketika hidupnya adalah orang paling berilmu.. ilmu yang hakiki.. ilmu yang bermanfaat.. ilmu yang diamalkan.

Masih enggan menuntut ilmu? 

Tunggu, Ilmu apa yang kita bicarakan?

selanjutnya:
Logika yang paling logis http://alfawaaid.blogspot.com/2015/12/kemuliaan-ilmu.html

- Ilmu itu abadi. ilmu tidak habis. ilmu perbendaharaan hakiki.

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

Jangan Nunggu Sempurna

Apa itu Tauqifiyah?

5 Video Podcast Paling Menginspirasi