Ketika jenuh melanda

Jadi beberapa minggu terakhir, sejak lab pindah ke rumah, saya jadi jarang keluar kecuali untuk hal mendesak/darurat (mengisi setok micin dan coklat yang habis, menyejukkan rohani yg kering kerontang, ngelesin biar bisa beli buku haha, dsb).

Saya habiskan hari hari dengan tidur yang asal2an, bongkar pasang mikrofilter kaya mainan lego, berkutat dengan kebocoran dan menghamburkan tisu, memikirkan koherensi utk penulisan, baca2 referensi skripsi, mikirin jodoh (eh bukan), nulis tinjauan pustaka mksdnya, dan kalo bosen tak lain dan tak bukan ya ngulang2 bacaan lama, dan menghibur diri dengan berdoa.. Ga ngebayang org lain yg lebih ribet risetnya ditambah waktu mepet frustasinya kaya apa.. Jadi kerjaan saya bisa jadi bukan apa apa..

Dan Tadi akhirnya nyeret badan keluar rumah, jadwal meeting mingguan, dapet jatah presentasi, ditanyain progres dan kendala, suruh minta duit aja kalo butuh apa2 hehe (dosen pembimbing paling juara, baarakallaahufiih).. Curhatlah soal bocor2..gegara bocor data bisa divergen dan bedanya signifikan, bukan pertanda baik. Kisah fitz haber yang dipecundangi Nernst gegara hasil hitungannya melenceng menghantui saya. dari kejadian itu haber memperbaiki angkanya, menemukan solusi utk risetnya. Endingnya? Nobel ditangannya.

Untunglah dia ditampakkan kekeliruannya (meski di depan massa). Yang naas adalah ketika pembaca tidak pernah tau apa yg terjadi dibalik sebuah data (bisa curang, mengada2, atau jerih payah, kesungguhan, ntahlah), tapi pada akhirnya jadi barang dan digunakan banyak orang. Maka ingat tanggung jawab terbesar tetap kepada yang maha melihat dan mengetahui, sang pencipta.

akhirnya mau ga mau kudu mikirin solusi. Habis presntasi kucarilah lawan diskusi. Awalnya nyamperin mas2 s2 otaku dan satu2nya yg asik diajak ngomongin fisika klasik meski selalu berujung flyting(debat kurang manfaat) ala orang skotlandia bedanya kami di lab dan bukan di bar, tapi sayang, urusan material yg elastis buat sealer dia ga tau.. Trus ketemu lagi mas2 otaku lainnya dan s1 bersama sohibnya mba mba senior juga yang mereka kerap sepaket kemana2.. Kami hanya melakukan adda ala india (ngomong ngalor ngidul tanpa topik utama dan rencana), sambil menyesap fruitea saya, ngomongin dari harga capcay yg ga worthy of rasanya, berat frame sepeda dibanding akuades saya, destinasi kerja, sampai tibalah kami di momen pencerahan ala2 saviera (segala puji hanya bagi Allah). Saya tanya2 sealer yg cepet kering, tapi bisa dibongkar pasang tanpa merusak dializer saya (yang pasti bukan resin).. Akhirnya bermunculanlah gagasan dari TBA, sarung tangan lateks, bahkan lilin, lem tembak.. Dan balon.. Ya segalanya yang tampak konyol punya peluang yang sama disini.. Apapun bisa jadi solusi

Sekonyol ketika saya memikirkan "mungkin orang meniup mata saat kelilipan itu terinspirasi dari anak2 yang meniup untuk mengeluarkan siput dari dalam keong warna warni yg dijual amang2 di depan SD2"... Atau sekonyol analogi saya ketika menyetarakan persahabatan dengan ompol.. Orang lain hanya bisa melihat dan menertawakan tingkah perkumpulan2/komunitas2 yang dinilai melakukan hal aneh.. Tapi hanya mereka anggota dr komunitas tsb yg dapat merasakan kehangatannya. Persis ompol.

Jadi sekarang tinggal eksperimen lagi, sabar dengan kesabaran ala edison, cuek anti bosan ala einstein yang selalu melewati tangga yang sama, melihat pemandangan yg sama dengan pikiran yg selalu bekerja, dan keep marking, keep praying hingga Allah turunkan taufiq dan pertolongannya aamiin hehe...

Perkara pentingnya adalah bergerak. -charles kettering

When youve eliminated the impossible, whatever remains, however improbable, must be the truth -sherlock holmes

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

الدعاء سلاح المؤمن

Hadits - hadits tentang dunia

Apa itu Tauqifiyah?