High Cycle Fatigue Behavior of Friction Stirr Butt Welded 6061 Aluminium Alloy



AA 6061 merupakan material campuran atau yang lebih dikenal dengan alloy yang banyak digunakan pada frame kapal, pipe line, atau pada pesawat terbang. Dan diantara teknik teknik pengelasan yang ada, teknik Friction Stir Welding (FSW) merupakan teknik yang banyak diterapkan untuk aluminium. Prinsip dasar dari proses pengelasan FSW yakni dengan menggunakan sebuah tool yang terdiri dari pin dan shoulder yang diputar pada kecepatan tertentu. Tool akan melakukan penetrasi pada ujung kedua plat yang akan disambung dengan kedalaman tertentu dan kemudian bergerak dengan cara berotasi sekaligus translasi atau mengikuti garis sambungan antar plat.
Sebagaimana namanya ‘Friction Stir..’, tool memiliki peran utama yaitu memanaskan logam dan menggerakkan atau mengaduk lelehan material yang terkena panas sehingga menghasilkan sambungan. Dengan mekanisme yang sedemikian rupa, dapat kita ketahui bahwa panas dihasilkan dari gesekan yang terjadi antara tool FSW dengan benda kerja yang selain menghasilkan HAZ(Heat Affected Zone) atau area panas, juga akan berdampak pada sifat atau karakteristik dari struktur kristal sambungan tersebut.
Dan pada desain suatu struktur, sifat fatigue pada sambungan menjadi salah satu faktor yang sangat penting. Semakin lama ketahanan sambungan terhadap fatigue maka semakin baik performanya. Buktinya, banyak studi yang sudah dilakukan untuk mengetahui sifat atau karakteristik fatigue pada sambungan FSW pada alloy aluminium, yakni dengan uji fatigue pada beberapa jenis aluminium alloy seperti 2024-T3 FS AA, A6N01 S-T6 FS, 5083-H321 AA, dan lain lain. Dan di antara studi studi tersebut, beberapa menghasilkan penemuan tentang sifat fatigue akibat dari penyambungan menggunakan FSW dengan atau tanpa flash atau spark (kilat/cahaya). Dikatakan bahwa retak bermula dari konsentrasi tegangan yang terjadi akibat dari flash yang juga menutupi struktur mikro sebagai efek dari cahaya tersebut. Dan pada welding tanpa flash, diketahui bahwa inti kertakan terletak di dalam gumpalan atau bongkahan material sambungan hasil dari adukan tool. Dan dari riset yang lain dapat disimpulkan bahwa sifat fatigue suatu material dipengaruhi oleh struktur mikronya.
Untuk itu dilakukanlah sebuah riset eksperimental untuk mengetahui sifat fatigue dari material 6061 Aluminium Alloy, dengan kata lain, untuk mengetahui ketahanan 6061 AA terhadap beban fatigue yakni dengan mengidentifikasi karakteristik – karakteristik struktur mikro dari area adukan (stir zone), area yang terkena panas dan gesekan (TMAZ dan HAZ) sehingga didapatkan sifat sifat keretakan dan karakteristik jalur retak dari area yang mengalami retak dan juga sifat sifat permukaan yang sudah patah. Semuanya akan dilakukan dengan melakukan FSW pada 6061 AA dengan kecepatan putar 600, 800, 1000, dan 1200 r/min untuk masing masing kecepatan translasi 80 dan 100 mm/min pada kedalaman konstan 1,85 mm. Dan mengambil dari studi yang sudah ada terhadap parameter FSW, didapatkan bahwa nilai energi yang diinputkan/diaplikasikan untuk mencari tau kekuatan tarik ultimate (UTS) pada sambungan  adalah 297 kJ hingga 354 kJ dari range total energi yang diinput yakni 196 kJ sampai 405 kJ.

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Sejak saat itu saya ga beli perhiasan lagi

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo

Umur kita begitu singkat

E-BOOK GRATIS - Taman Hikmah Ramadan

Jangan Tukar Seluruh Waktumu dengan Uang

Mata pencaharian yang paling bernilai