Sa'ad bin Mu'adz

Saad bin Muadz menjawab, "Wahai Rasulullah, jawaban kamikah (Anshar) yang Anda inginkan? Demi Dzat yang telah memuliakan Anda dan menurunkan kitab kepada Anda, jika Anda menempuh suatu tempat yang kami belum mengetahuinya hingga Anda menuju Barku al-Ghumad di arah Yaman, pasti kami akan menempuhnya bersamamu. Kami tidak akan menjadi sebagian dari orang-orang Bani Israil yang berkata kepada Musa,
ﻓَﺎﺫْﻫَﺐْ ﺃَﻧْﺖَ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﻓَﻘَﺎﺗِﻼ ﺇِﻧَّﺎ ﻫَﺎﻫُﻨَﺎ ﻗَﺎﻋِﺪُﻭﻥَ
“Pergilah engkau bersama Rabmu, berperanglah, sesungguhnya kami di sini duduk-duduk saja.” (QS. Al-Maidah: 24)

Kami akan mengatakan pergilah Anda bersama Rabb Anda, dan berperanglah, sesungguhnya kami mengikuti." lihatlah persaksian sa'ad bin mu'adz di medan badr, shiddiqul anshar. Begitu singkat hari harinya bertemu dengan kekasih yang dicinta (rasulullah), begitu cepat saat saat berharganya dibawah pendidikan dan keteladanan dari gurunya para guru (rasulullah), namun persaksiannya yang sedikit sudah sangat cukup untuk menggambarkan kejujuran iman dan cintanya kepada rasulullaah beserta semua yang beliau bawa sehingga ia mendapatkan julukannya 'shiddiqul anshar'. Hanya kurun 6 tahun umur keislamannya, cukup untuk menggetarkan 'Arsy Allah dengan kematiannya.

hari ini sudah berapa tahun keislamanku? kebaikan apa yang telah aku usahakan bagi diriku sendiri? Apalagi bagi orang orang disekitarku? Bagi agamaku? Sampai mana kecintaanku pada rasulku? Bagaimana kesudahanku (skenario wafatku)?

https://kisahmuslim.com/4477-saad-bin-muadz-22.html

Comments

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Komik berfaidah #4

Mad Badal - Meringankan Syiddah

الدعاء سلاح المؤمن

Hadits - hadits tentang dunia

Apa itu Tauqifiyah?