Sunnah, riwayatmu kini..


“Sesungguhnya setan bersama kalian dalam segala keadaan, sampai-sampai setan bersama kalian pada saat makan. Oleh karena itu jika makanan kalian jatuh ke lantai maka kotorannya hendaknya dibersihkan kemudian di makan dan jangan dibiarkan untuk setan. Jika sudah selesai makan maka hendaknya jari jemari dijilati karena tidak diketahui di bagian manakah makanan tersebut terdapat berkah.” (HR Muslim no. 2033 dan Ahmad 14218)


Memakan makanan yang jatuh setelah di bersihkan itu sunnah


Menjilati jari setelah makan itu juga sunnah


Sunnah yang ditinggalkan

Sunnah yang dipandang sebelah mata

Sunnah yang terkadang dicela 'ih jorok' dan sebagainya


Kalaulah agama ini semata mata dengan perasaan, tentunya nabi ibrahim adalah orang pertama yang akan menyelisihi wahyu Rabbnya dan enggan melakukan penyembelihan.


Kalaulah beragama semata mata dengan akal, tentulah lubang kentut lebih berhak dibasuh dibandingkan anggota wudhu lainnya, dan bagian bawah khuf(sandal) lebih layak untuk diusap dibandingkan bagian atasnya


Akan tetapi agama seseorang dibangun di atas dalil/wahyu yang shahih, akal dan perasaan tunduk terhadap keduanya.. Kenapa harus menunggu orang2 meneliti agar kau percaya bahwa terdapat penyakit pada satu sayap lalat dan terdapat penawar pada sayap lainnya?


Kenapa harus menunggu orang2 bersaksi bahwa khamr yang Allah haramkan ternyata buruk untuk kesehatanmu baru kau mau meninggalkannya?


Kenapa harus menunggu 'bukti' kebenaran wahyu sedang keberadaan wahyu itu sendiri (yang merupakan mukjizat, mengandung kebenaran2 tak terbantahkan, uji2 falsifikasi yang sampai saat ini tidak terpatahkan, terjaga dari bahasa dan lafadznya, bahkan dihafal lengkap dengan kaidah bacaannya oleh jutaan orang yang berbeda umur ras suku bahasa juga zaman, dan tak satu literatur pun yang mampu menyerupakan satu surat terpendek di dalamnya) lebih agung dari 'bukti' yang kau nanti?


Kemana lagi akal itu akan kita tundukkan jika bukan terhadap titah Sang Pencipta melalui kalamNya dan sunnah rasulNya?

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

لا تغضب hold your anger

Hadits - hadits tentang dunia

Apa itu Tauqifiyah?