Muslim dan media

'Muslim itu rusuh', 'muslim itu teroris'... dan pernyataan sumbang lainnya kerap kita dengar.

Bijak dalam menanggapi fitnah. Tak perlu mengumpat. Bela agama Allah ini dengan akhlak kita, menampakkan syiar islam, mengedukasi masyarakat(bukan berarti harus menjadi ustadz dsb.. membagikan informasi yang shahih saja itu sudah cukup) dan yang terpenting dengan doa kita agar Allah melimpahkan hidayahNya kepada kita dan orang-orang di sekitar kita
Jangan jadi pahlawan kesiangan. menampakkan syiar islam saja malu, malu ketika memakai pakaian syar'i(takut dibilang sok alim dsb), malu beramar ma'ruf nahi munkar kepada lingkungan sekitar(takut dibilang sok ustadz, sok suci dsb), tapi ketika fitnah datang.. dengan percaya diri naik ke permukaan dengan menulis di status status, membuat opini bebas dengan mengumpat dan mengeluarkan kata2 yang sia2..
Tak perlu menyalahkan media yang 'sering salah' dalam menggambarkan islam kalau muslim sendiri tak mau menampakkan identitas islam yang benar seperti apa. Protes kita tak akan mengubah pola media dalam menyampaikan berita. Cukup tampakkan yang benar di kehidupan sehari-hari kita, maka masyarakat akan tau siapa yang sedang mengada-ada. Dan bitaufiqillaah seburuk apapun stereotip yang ada akan sirna.
Maka mari mulai dengan mencari tau seperti apa islam yang rahmatan lil 'alamin itu, dan kemudian kita amalkan dalam kehidupan kita.

Know for what you stands for and act like one. The best way to defend islam is by practicing islam. Wallaahu yahdiikum

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Komik berfaidah #4

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Jangan Nunggu Sempurna

Apa itu Tauqifiyah?

5 Video Podcast Paling Menginspirasi