Cinta tersampaikan


     

   Setiap insan adalah seorang pujangga. Namun seorang pujangga tak melulu mengekspresikan puisinya dengan untaian kata - kata. Dan sadarkah kita sebetapapun sang pujangga menumpahkan perasaannya dengan bait bait puisi, tak kan pernah kita pahami betul maknanya hingga larut dalam duka atau suka yang setingkat dengannya bahkan bisa jadi kita salah interpretasi. Maka.. sekedar puisi takkan pernah bisa mewakili hati, sekeras apapun kau berusaha merangkainya, pesan dan kesan takkan terungkap sempurna. Begitulah rasa cinta.. entah cinta kepada orang tua, teman, sahabat, nenek, kakek, adik, kakak, guru, atau tetangga..

Mana yang lebih berbekas di hatimu jika kukatakan "aku menyayangimu" dibandingkan dengan aku tuliskan surat untukmu "aku menyayangimu"? Bahkan dengan kata-kata yang sama namun cara yang berbeda akan menghasilkan kesan yang berbeda pula.

So... Pokoknya aku cinta! Terserah dari sudut mana engkau membacanya. Aku cinta kalian. Sebetapa pun kalian tak mempercayainya. Aku cinta kalian.

***

sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu berkata
"don't explain your self because your enemy would deny and your true friend dont need one"

    Kau tak perlu membuktikan apapun. Kau tak perlu menjadi orang lain hanya untuk selalu berada di dekatnya. Kau tak perlu punya Lamborghini dulu hanya untuk mengajaknya berjalan jalan. Tak perlu mengenakan pakaian bermerk dan pergi ke restoran mahal hanya untuk menikmati indahnya kebersamaan dan pertemanan.

Dan sahabat sejati tentunya tidak memerlukan ucapan terima kasih atau segala jenis penghargaan lainnya atas nasihat yang mereka lantunkan ke telingamu, koreksi mereka untuk kesalahanmu, usaha mereka dalam menutupi aibmu, dan segala bentuk kebaikan lainnya... Karena ungkapan atau materi takkan pernah cukup untuk membeli ketulusan dan keikhlasan. kita tau, hanya Allah yang terbaik balasanNya, yang sangat luas rahmatNya, dan maha pemurah dengan hidayahNya.. mungkin memang hanya doa yang kami -sahabat kalian- sanggup panjatkan, sebagai penghargaan tertinggi, yang semoga dapat menembus horizon dan mengetuk pintu langitNya agar engkau senantiasa 'mubarokan' dimanapun jasadmu berada

Sungguh benar bahwa kebersamaan di dunia memang tak pernah cukup untuk mengisahkan kepada kalian betapa diri ini rindu untuk bersua.. dan semoga Allah kumpulkan kembali di majlis yang lebih mulia di jannahNya.. aamiin

Saviera Yonita
yang lagi kangen

-----------------------------------------
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dalam hadis yang panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat di hari kiamat,

حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في
النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار، فيخرجون خلقا كثيرا قد أخذت
النار إلى نصف ساقيه، وإلى ركبتيه، ثم يقولون: ربنا ما بقي فيها أحد ممن أمرتنا به، فيقول: ارجعوا فمن وجدتم في قلبه مثقال دينار من خير فأخرجوه،
فيخرجون خلقا كثيرا، ثم يقولون: ربنا لم نذر فيها أحدا ممن أمرتنا…

Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.

Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.

Para mukminin inipun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, 
”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”

Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).


Memahami hadis ini, Imam Hasan al-Bashri menasehatkan,
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.”

Imam Ibnul Jauzi menasehatkan kepada teman-temannya,
إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني وقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك

”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Tuhan kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.” Kemudian beliau menangis.

Oleh: Ustadz Abu Yahya Ammi Baits

Popular posts from this blog

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Komik berfaidah #4

Jangan Nunggu Sempurna

Apa itu Tauqifiyah?

5 Video Podcast Paling Menginspirasi