Pelan-Pelan Asal Bawa Perubahan
Sehari baca berapa lembar? Sebulan habis berapa buku?
Tiap buka QnA di IG seriiing banget saya ditanyain itu.. Saya jadi merenung lagi... Tujuan membaca itu apa? Yang pasti banyak-banyakan bukan salah satunya. Bukan pula untuk cepet-cepetan. Apa faidah setelah membaca?
Dari yang saya pahami... Terbatasnya waktu kita ini tidak menuntut kamu dan saya untuk membaca dan meraup segala ilmu secepat kilat. Tapi justru kita dituntut untuk efektif. Efektif itu bermakna "ambil seluruh waktu yang engkau butuhkan asalkan paham". Inget ungkapan من رام جملة ذهب عنه جملة "barangsiapa yang mengambil ilmu sekaligus, hilang juga darinya sekaligus".
.
Endingnya adalah paham sehingga dengan pemahaman tadi kita berubah jadi lebih baik. Minimal kita bisa memandang dunia dengan cara yang berbeda. Itu juga bagian dari wawasan.
Bayangkan teman-teman membaca 1 buku agak berat dan butuh konsentrasi, hanya sekali lewat. Anggaplah selesai dalam 3 hari. Setelah itu pindah ke buku lainnya. Apa yang tersisa dari faidah buku pertama? Bisa jadi minggu depan lupa semuanya. Akhirnya agar tidak merasa rugi kita harus baca buku itu lagi ke sekian kali. Padahal waktu yg seharusnya digunakan untuk mengulang buku tadi, cukup untuk memahami sebuah buku saku yang bermanfaat hingga melekat dan berbekas di hati.
Ditambah lagi, ada beberapa buku yang ga perlu diulang, lebih bermanfaat jika waktunya dialokasikan untuk buku2 lainnya. Contohnya : novel tebal untuk cerita fiktif. Harusnya kita merasa lebih rugi waktu kalau harus mengulang yang seperti itu ketimbang merasa rugi karena sebulan cuma bisa selesai 1 buku ilmiah karena "lelet". Pelan pelan saja, yang penting paham, yang penting bawa perubahan.
Nb: kecepatan baca orang beda2, tingkat pemahaman orang juga beda2. Jadi disesuaikan aja. Ga masalah.
Tiap buka QnA di IG seriiing banget saya ditanyain itu.. Saya jadi merenung lagi... Tujuan membaca itu apa? Yang pasti banyak-banyakan bukan salah satunya. Bukan pula untuk cepet-cepetan. Apa faidah setelah membaca?
Dari yang saya pahami... Terbatasnya waktu kita ini tidak menuntut kamu dan saya untuk membaca dan meraup segala ilmu secepat kilat. Tapi justru kita dituntut untuk efektif. Efektif itu bermakna "ambil seluruh waktu yang engkau butuhkan asalkan paham". Inget ungkapan من رام جملة ذهب عنه جملة "barangsiapa yang mengambil ilmu sekaligus, hilang juga darinya sekaligus".
.
Endingnya adalah paham sehingga dengan pemahaman tadi kita berubah jadi lebih baik. Minimal kita bisa memandang dunia dengan cara yang berbeda. Itu juga bagian dari wawasan.
Bayangkan teman-teman membaca 1 buku agak berat dan butuh konsentrasi, hanya sekali lewat. Anggaplah selesai dalam 3 hari. Setelah itu pindah ke buku lainnya. Apa yang tersisa dari faidah buku pertama? Bisa jadi minggu depan lupa semuanya. Akhirnya agar tidak merasa rugi kita harus baca buku itu lagi ke sekian kali. Padahal waktu yg seharusnya digunakan untuk mengulang buku tadi, cukup untuk memahami sebuah buku saku yang bermanfaat hingga melekat dan berbekas di hati.
Ditambah lagi, ada beberapa buku yang ga perlu diulang, lebih bermanfaat jika waktunya dialokasikan untuk buku2 lainnya. Contohnya : novel tebal untuk cerita fiktif. Harusnya kita merasa lebih rugi waktu kalau harus mengulang yang seperti itu ketimbang merasa rugi karena sebulan cuma bisa selesai 1 buku ilmiah karena "lelet". Pelan pelan saja, yang penting paham, yang penting bawa perubahan.
Nb: kecepatan baca orang beda2, tingkat pemahaman orang juga beda2. Jadi disesuaikan aja. Ga masalah.