Jangan Nunggu Sempurna
Kadang nih ya.. Ga perlu nunggu ilmu selangit untuk bermanfaat untuk orang banyak. Ga perlu nunggu sempurna untuk nolong orang, membagikan hal positif, menularkan kebaikan, dsb.
Prinsipnya : kalau ada peluang amal terbuka, grab it fast, sebelum keduluan orang lain, sebelum keduluan maut.
Aku keinget cerita seorang teman waktu kerja praktek di PT DI.. Kami satu tim (7 orang kalau ga salah) sepulang kerja makan di luar waktu itu.. Sampai sekarang saya masih kagum dg cuplikan kisah ini. Teman saya cerita kalau dia punya teman yang baru baru tertarik belajar agama saat itu, sebut saja A. Teman saya lantas mengajari si A ini tahsin (memperbaiki bacaan Qur'an).. Tak lama kemudian setelah A sedikit demi sedikit menyerap apa yang diajarkan teman saya itu, tau apa yang dia perbuat?
Dia membuat selebaran yang kira2 isinya adalah iklan "belajar membaca Qur'an untuk pemula sampai bisa, dan GERATES" (kurang lebih gitu)... Dan Maasyaallaah banyak yang antusias dengan program yang A buat sehingga tetiba benar-benar dia jadi "guru TPA" for adults, sampai2 bapak bapak sepuh pun dia ajari membaca iqra' dengan sabar di sela2 menunaikan amanah perkuliahannya. Dan endingnya lebih seru lagi.. Si A pada akhirnya sekolah ke mesir, mengambil studi berbau agama, & tak lama kemudian menikah. Inspiratif.
Ga perlu punya sanad, hafal Tuhfatul athfal atau matan jazary, bahkan talaqqi ke ulama2 ada' yang bersambung bacaan Qur'annya sampai ke rasulullah hanya untuk membantu para sesepuh mengenal a ba ta tsa! Dan kebaikan dari setiap huruf yang dibaca murid2 si A akan menghiasi catatan amal beliau di hari kiamat kelak.
Terus bayangkan aja nih tems.. Semisal kita share for granted (ada ya idiom kek gini? Wkwk) hadits2 singkat keutamaan sholat sunnah 2 rakaat sebelum shalat subuh misal.. Padahal kita bukan orang yang paling rajin ibadah sunnahnya.. Atau mungkin satu hari itu ya cuma sholat sunnah fajar aja yang kita amalkan. Tapi kebetulan ada satu orang yang ga sengaja baca & terkesan dengan hadits yang kita share tesebut. Lantas dia amalkan tanpa absen sejak pertama kali dia baca hingga wafat.. Berapa kebaikan yang masuk ke kantong amal kita?
Atau yg sepele dengan menolak kakak tingkat yang titip absen.. Padahal kita mah mahasiswa biasa biasa aja. Ipk nyaris 3, bukan anak BEM, bukan anak SKI.. Bukan mahasiswa alim juga.. Tapi kita memegang prinsip kejujuran. Kemudian si kating terketuk hatinya, terinspirasi, dapat hidayah & justru menjadi aktivis anti titip absen sejak saat itu.. Siapa yang sanggup mencegahnya? So...
Jangan Nunggu Sempurna
Prinsipnya : kalau ada peluang amal terbuka, grab it fast, sebelum keduluan orang lain, sebelum keduluan maut.
Aku keinget cerita seorang teman waktu kerja praktek di PT DI.. Kami satu tim (7 orang kalau ga salah) sepulang kerja makan di luar waktu itu.. Sampai sekarang saya masih kagum dg cuplikan kisah ini. Teman saya cerita kalau dia punya teman yang baru baru tertarik belajar agama saat itu, sebut saja A. Teman saya lantas mengajari si A ini tahsin (memperbaiki bacaan Qur'an).. Tak lama kemudian setelah A sedikit demi sedikit menyerap apa yang diajarkan teman saya itu, tau apa yang dia perbuat?
Dia membuat selebaran yang kira2 isinya adalah iklan "belajar membaca Qur'an untuk pemula sampai bisa, dan GERATES" (kurang lebih gitu)... Dan Maasyaallaah banyak yang antusias dengan program yang A buat sehingga tetiba benar-benar dia jadi "guru TPA" for adults, sampai2 bapak bapak sepuh pun dia ajari membaca iqra' dengan sabar di sela2 menunaikan amanah perkuliahannya. Dan endingnya lebih seru lagi.. Si A pada akhirnya sekolah ke mesir, mengambil studi berbau agama, & tak lama kemudian menikah. Inspiratif.
Ga perlu punya sanad, hafal Tuhfatul athfal atau matan jazary, bahkan talaqqi ke ulama2 ada' yang bersambung bacaan Qur'annya sampai ke rasulullah hanya untuk membantu para sesepuh mengenal a ba ta tsa! Dan kebaikan dari setiap huruf yang dibaca murid2 si A akan menghiasi catatan amal beliau di hari kiamat kelak.
Terus bayangkan aja nih tems.. Semisal kita share for granted (ada ya idiom kek gini? Wkwk) hadits2 singkat keutamaan sholat sunnah 2 rakaat sebelum shalat subuh misal.. Padahal kita bukan orang yang paling rajin ibadah sunnahnya.. Atau mungkin satu hari itu ya cuma sholat sunnah fajar aja yang kita amalkan. Tapi kebetulan ada satu orang yang ga sengaja baca & terkesan dengan hadits yang kita share tesebut. Lantas dia amalkan tanpa absen sejak pertama kali dia baca hingga wafat.. Berapa kebaikan yang masuk ke kantong amal kita?
Atau yg sepele dengan menolak kakak tingkat yang titip absen.. Padahal kita mah mahasiswa biasa biasa aja. Ipk nyaris 3, bukan anak BEM, bukan anak SKI.. Bukan mahasiswa alim juga.. Tapi kita memegang prinsip kejujuran. Kemudian si kating terketuk hatinya, terinspirasi, dapat hidayah & justru menjadi aktivis anti titip absen sejak saat itu.. Siapa yang sanggup mencegahnya? So...
Jangan Nunggu Sempurna
Karena kalau nasehat atau amar ma'ruf nahi munkar mensyaratkan pelakunya untuk sempurna terlebih dahulu, bagaimana kebaikan akan tersebarkan, dan bagaimana kebenaran ditegakkan?
Comments
Post a Comment