GAJI GURU DAN PENGORBANANNYA

Kalau kita sebut kata "guru", bahasan kita akan luas sekali karena guru itu bisa saja:
- guru tetap atau guru honorer,
- guru PNS atau guru swasta,
- guru di sekolah sederhana atau guru di sekolah berbiaya mahal,
- guru TK-SD-SMP-SMA atau guru kampus (dosen),
- guru sekolah umum atau guru SDIT/SMPIT.
- dll.

Dengan variasi tempat mengajar, bisa kita prediksikan bahwa gaji guru pun sangat bervariasi.

Tentang guru yang gajinya sudah cukup atau bahkan berlebih, ngga akan kita bahas di sini. Yang akan kita bahas adalah ... betapa "menariknya" sisi kehidupan para guru yang gajinya sangat "seadanya" karena faktor murid-muridnya yang juga sangat "sederhana".

Bisa ditebak ke mana arah pembicaraan saya?

*
Ngga semua orang tua sanggup secara ilmu maupun waktu untuk mengajari anaknya sendiri di rumah (a.k.a homeschooling). Di sisi lain, ngga semua orang tua tersebut juga punya kemampuan finansial yang mumpuni.

Nah, bisa dibayangkan, kira-kira bagaimana sebaiknya respon sekolah ketika orang tua tersebut datang mendaftarkan anaknya?

Menolak karena kemungkinan besar anak ini akan menunggak biaya sekolah di kemudian hari?

Atau dengan lapang dada menerima sambil banyak bertawakal kepada Allah supaya aliran dana sekolah tetap lancar? Secara umum, dari mana sumber dana utama sekolah untuk membayar gaji guru, listrik, dll ... kalau bukan dari pembayaran SPP/uang pangkal siswa?

*
Selanjutnya,

Ketika masa belajar sudah dimulai, dan terjadilah apa yang terjadi (keuangan sekolah mulai tersendat), siapa yang kiranya akan pasang badan di garda depan? Tentu pegawai dan guru. Naluri kemanusiaan dan niat ibadah mereka (untuk tetap menerima anak-anak didik mereka) seringnya -- bahkan mungkin "selalu" -- lebih besar dibandingkan laparnya perut yang menanti gaji yang berbulan-bulan ngga dibayarkan.

Bayangkan kalau sekolah ngga sanggup membayar gaji guru yang "cuma" 1 juta rupiah per bulan! Dengan UMK sekitar 2,3 juta, bisa kita kalkulasikan beban hidup tanpa gaji selama 3 bulan (bahkan lebih, kalau sekolah masih belum mendapat sumber pemasukan)
: (

Bayangkan bagaimana dilematisnya pengelola sekolah: Apa anak-anak yang ngga sanggup membayar SPP ini dikeluarkan aja? Karena mengganggu aliran dana masuk.

Bayangkan bagaimana perasaan para guru (utamanya guru laki-laki yang menjadi kepala rumah tangga dan punya tanggung jawab nafkah) berada di antara dua perasaan: perasaannya terhadap keluarga di rumah dan perasaannya terhadap murid-muridnya di sekolah.

Yang begini hoax? Ngga lah! Ini nyata.

Lalu, kalau sudah begini, bagaimana solusinya?

Entah solusi jangka panjang atau jangka pendek yang kita harapkan, tapi gandengan tangan kita insyaallah bisa membantu meringankan beban tersebut.

Bagi teman-teman yang pernah/rutin berdonasi via Komunitas Ibu Asuh (KIA), ke arah sanalah donasi Anda selama ini tersalurkan. Barakallahu lakum fi ahlikum wa malikum.

Sederhananya, KIA menyalurkan donasi Anda dengan cara memberi beasiswa ke anak-anak yang kurang mampu yang bersekolah di sekolah/pondok islam. Ketika aliran uang masuk ke sekolah lancar jaya, insyaallah pos-pos pengeluaran sekolah bisa dipenuhi dengan baik. Salah satu pos terpenting adalah pembayaran gaji guru.

Donasi Anda tersebut sudah membantu 3 pihak:
- anak-anak bisa tetap bersekolah.
- pengelola sekolah ngga perlu pusing untuk menutupi kekurangan dana.
- para guru mendapatkan gaji tepat waktu.

Akhir kata,
Kalau kiranya teman-teman sedang bingung mau "membelanjakan" kelebihan uangnya ke mana, bisa loh coba berdonasi via KIA.
Atau mungkin ada uang lebih (meski sedikit) pada bulan ini, bolehlah didonasikan ke KIA.

25ribu, 10ribu, 100ribu, 500ribu, 3juta, 5juta.
Nominal berapa pun yang teman-teman donasikan insyaallah akan sangat membantu pendidikan dan roda ekonomi saudara-saudari kita di luar sana.

Dalam surat Az-Zalzalah disebutkan,

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya."

Ditulis oleh mba AM

***
Teman-teman yang ingin mengenal KIA lebih dalam, bisa meluncur ke:

Website : www.ibuasuh.org
Fanpage FB : www.facebook.com/KomunitasIbuAsuh/
IG : www.instagram.com/komunitasibuasuh/
WA : 0823-1369-4455

Air bah itu mulanya hanyalah rintik rintik hujan. Kobaran api itu mulanya hanyalah sebuah percikan. Ayo kawan! Lakukan apa yang bisa kita lakukan! Jangan sampai keduluan! 


Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo