Mahasiswa bercadar itu radikal



Memang.. Di dunia ini kalo sampe ada mahasiswa bercadar, bener2 dia udah terjangkiti paham yang radikal! Cadar itu untuk mahasiswi.. Bukan mahasiswa.. Astagfirullah, Allahul Musta'an

Oke itu jayus wkwk.
Baru baru ini jagad line today dan yesterday masih hangat dan lembab dengan puing puing beritanya yang berserakan dan melayang2 di udara. Sebuah foto surat edaran sebuah kampus bernamakan islam di tengahnya yang intinya melarang mahasiswi mereka bercadar.

Imbasnya sampe ke temlen fb, line, ig, dan sosmed2 saya lainnya.. Begitu banyak mereka yang pro dan kontra dengan berita tersebut.. Dari yang tua hingga yang muda. Dari dosen, mahasiswa, hingga yg bukan siapa2. Saya teringat pesan seorang guru, "tidak semua kejadian dan peristiwa itu harus kita komentari atau respon..lebih lebih lagi jika tidak diminta. Fokus saja menuntut ilmu".. Maka saya gakan ngomentarin hehehe.. Apalagi gada org yg minta pendapat saya. Lha trus ini aku ngapain udah 3 paragraf sav?! Oh ya sumimasen, dui bu qi, 'afwan hehe.

Jadi maksud saya nulis adalah bukan untuk menanggapi kebijakan si universitas. Bukan. Karena toh saya ga kuliah disitu. Saya juga gakan bahas kalau saya punya adek tingkat yg berprestasi bgt di teknik mesin padahal dia bercadar. Saya juga gakan umbar2 soal temen2 saya yang cadar2an yang salah satunya juara 1 tes SBMPTN seindonesia sembari menjaga hafalan qurannya yang 30 juz, atau yang pernah menang riset ini itu, PKM, lomba2 atau yg sukses start up bisnis omzet puluhan juta per bulan, yang multilingual, dsb.. Saya juga gakan pamer kalo saya mahasiswi bercadar yang lulus tepat waktu dan tidak pernah mangkir bayar UKT atau tidak pernah titip dan dititipi absen atau tidak pernah buang sampah sembarangan atau selalu ngeflush-in wc setelah digunakan (woy iki opo) wkwk. Gak..

Saya gakan bahas integritas disini, karena masalah dalam etika dan kepribadian itu bisa dimiliki/dialami oleh siapa saja. Mahasiswi bercadar pun pernah telat bahkan bolos kuliah sebagaimana mahasiswi non bercadar bisa titip absen sama temannya. Saya juga gakan bahas ideologi, radikalisme, dsb.. Karena sesuai definisi radikal dan radikalisme di KBBI yg saya SShot, none of them is my concern wkwk.. Apa lagi yg kimia kimia itu. Roaming gue. Atau kalau pun kadung banyak yang mengaitkan radikalisme dengan islam bahkan cadar, maka saya katakan, sudah masyhur sekali bahwa tidak semua teroris itu muslim. Inget holocaust jaman perang dunia ke 2? Apakah muslim aktor antagonisnya? Tau genosida/pembantaian terhadap kaum rohingya? Siapa yang punya perkara? Ya intinya radikalisme dan berbagai penyakit2 pemikiran itu ancaman bagi semua orang yg punya pikiran (namanya juga penyakit pemikiran). Jadi ga cuma muslim kok. Jadi ga saya bahas ya. Oke. Wkwk

So, Saya menulis karena merasa ini adalah momentum yang tepat untuk mengutarakan hal yang saya simpan sendiri dibalik cadar saya selama berkuliah di kampus kerakyatan, kampus bernamakan gadjah ditengahnya, di prodi teknik mesin yang konon perempuannya langka.
Saya simpan sendiri karena saya sungkan atau terlalu pengecut untuk men-syiarkannya. Harap maklum, waktu jaman maba, 4 angkatan teknik mesin, perempuan cuma 14, 400an lainnya laki2.. Belum termasuk mahasiswa abadinya. Jadi saya utarakan sekarang.

Seorang fulan pernah bertanya pas turun dari tangga depan ruangan M3 (inget banget gue): "sav, kenapa sih harus pake jilbab besar bahkan cadar kaya gitu? Kenapa ga kaya temen2 lainnya? Mereka muslim juga tapi jilbabnya biasa biasa aja ga kaya kamu"

Dan hanya kujawab : "gini deh, fulan, temen2 kita itu kalo solat mereka langsung solat ga? Pake mukena kan? Padahal kamu tau pakaian terbaik seorang muslim/ah itu adalah ketika menghadap rabbnya". Sori fulan.. It was not the whole story.


Atau ketika dosen fulan yang pernah ngomong begini di kelas mekanika fluida, dihadapan teman2 seangkatan, adek2 tingkat dan kating yg ngulang juga dan sekelas perempuannya cuma 2 waktu itu seinget saya.. "kamu tu lho curang, kamu bisa liat muka orang lain, orang ga boleh liat wajah kamu."... Saya hanya bisa diam dan cengengesan di balik cadar. "emang apa untungnya kalian bisa liat muka saya..(ga motivasional atau inspirasional, bikin jengkel iya, wkwk)".. Batinku.

These are the end and the rest of my story guys and sir..

Firman Allah ta'ala, 

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab : 59)

Dan dari berbagai dalil dalam quran dan sunnah menurut pemahaman para sahabat dan murid murid mereka bahwa, perbedaan pendapat soal cadar hanya terbagi menjadi dua yaitu : wajib dan sunnah. Tidak ada yang berpendapat cadar itu perkara "mubah",, apalagi haram...


Dalil yang mensunnahkan cadar adalah sebagai berikut:
https://muslimah.or.id/fikih/hukum-cadar-dalil-dalil-ulama-yang-tidak-mewajibkan-3.html
https://muslimah.or.id/fikih/hukum-cadar-dalil-dalil-ulama-yang-tidak-mewajibkan-4.html


Sedangkan dalil-dalil yang mewajibkan cadar adalah sebagai berikut:
https://muslimah.or.id/fikih/hukum-cadar-dalil-dalil-ulama-yang-mewajibkan-1.html
https://muslimah.or.id/fikih/hukum-cadar-dalil-dalil-ulama-yang-mewajibkan-2.html


Lantas.. Apakah kita, makhluk Allah yang lemah dan berada di bawah kekuasaanNya, akan mengharamkan apa yang Allah justru perintahkan bagi hamba2Nya yang mu'minah?

So pardon me teman2, terlepas dari sikap saya yang mungkin ga semanis sikap seorang muslimah bercadar dalam ekspektasi kalian, atau terlepas dari aib dan kekurangan pada diri saya yang Allah singkap di hadapan kalian, here i am.. Saya mencoba mengamalkan apa yang Allah perintahkan semampu saya sembari terus belajar dan memperbaiki akhlak di sana sini. Kalau ada masukan feel free to tell me (privately).. Dan saya minta maaf atas kekeliruan saya selama ini dalam berkata kata maupun dalam sikap muamalah terhadap kalian semuanya.

Mudah mudahan kita tidak mudah termakan stigma negatif yang disematkan tidak pada tempatnya. 




Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo