Tempat yang tinggi

Tiap naik gunung satu keluarga termasuk adek yang dulu masih sd, papa sering ngingetin kami, "kalo nyasar jangan panik jangan takut, langsung cari tempat yang tinggi, liat jalannya". Sampe sekarang masih terngiang dan bikin gue suka tempat tinggi.
.
Hanya dengan melepaskan satu pandangan, kita bisa dapat informasi yang banyak dari tempat yang tinggi. Kita bisa menyaksikan luasnya cakrawala yang berbisik, membuat kita begitu ingin menggapai dan memeluk keindahannya. Disisi lain kita melihat padat permukiman beserta polusi (cahaya dan udara) nya dari kedudukan kita yang mendikte kita sehingga enggan kembali kesana.
.
Mungkin itu yang dirasakan Ashabul a'raf, penghuni tempat yang tinggi, di antara surga dan neraka. Mereka ingin meninggi dan enggan turun lagi. Dalam tafsir ibnu katsir pada surat al a'raf ayat 46, mereka berada disana dikarenakan amalan dan dosa mereka setara. Maka mereka tak mampu bergabung dengan penduduk nirwana, tak pula mereka terhina di dasar neraka.
.
Coba sejenak bayangkan ketika kita berada di posisi mereka. berada di tempat yang tinggi, menyaksikan penduduk surga dengan segala kenikmatan yang mereka dapatkan, dan melihat pedihnya siksaan yang dirasakan para penduduk neraka.. harap harap cemas tak tau kemana akan berakhir.. sungguh penyesalan bertubi tubi yang akan kita rasakan..
.
Kita menyadari bahwa betapa amalan sekecil atau sesepele apapun timbangan dan hisabnya sangat kita butuhkan saat itu. Betapa kita sangat ingin beramal meski kecil saat itu, dan betapa kita sangat ingin bertaubat untuk dosa kita meski tampak sepele ketika di dunia. tapi apa daya.. kita kehabisan waktu... semua telah tercatat di buku amalan kita... sedang kesempatan kedua untuk kembali ke dunia itu tidak pernah ada, dan begitu banyak peringatan yang telah datang semasa kita hidup di dunia!

Maka tersenyumlah kepada saudaramu, meski balasan untuk senyuman tak sespektakuler ganjaran membebaskan budak atau berjihad di medan perang. Segerakan istighfarmu, meski kau memandang dosa tersebut tak sehina berzina atau tak sebesar dosa riba.

Kita tidak tau amalan mana yang akan menyebabkan kita turun satu tingkat saja karena dosa yang di dunia tampak sepele.Kita pula tidak tau amalan yang mana yg menyebabkan diangkatnya derajat kita meski kebaikannya terasa begitu remeh ketika di dunia.
Semoga Allah memudahkan urusan kita dan memperbaiki tempat kembali kita di akhirat kelak. Aamiin






Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo