Syahid

berhitung mundur dengan aku, segalanya, tertatih dan terseok berperang melawan diri sendiri. kemudian mati di salah satu pertempuran yang diridhoi. ruh tercabut dengan senang hati, tak menghiraukan yang ditinggalkan pergi. ruh diangkat meninggi dibalut handuk wangi kasturi lantas dibiarkan bernaung dalam tembolok burung hijau, menggantung di bawah 'ArsyNya, terbang berkeliaran dan hinggap di pohon2 surga, hingga hari kebangkitan tiba dan kita bertemu di telaga. aku meminum airnya, melepas semua dahaga, dan kembali menanti ketetapanNya. sampai dikumpulkan lagi di jannahNya, diperkenankan syafaatNya untuk 70 dari sanak saudara, kekal didalamnya... duhai.. adakah sekenario yang lebih indah dari ini?

https://muslimah.or.id/9103-ratu-tanpa-singgasana-ia-hanyalah-hari-hari-yang-cepat-berlalu.html

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo