Capek 2

Disclaimer: postingan ini ga nyambung sama gambarnya.. Dan memang saya sering iseng kaya gitu.
_________________________________
Saya sering dalam beberapa kesempatan, di majlis apapun, perkuliahan, pertugasan, penelitian, grup line, grup wa, grup main, grup apa aja, dsb nyeletuk atau pure memotivasi/menyemangati atau mengingatkan diri saya sendiri tentang 'pahala'.. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﺎ ﻳُﺼِﻴﺐُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ ﻣِﻦْ ﻧَﺼَﺐٍ ﻭَﻟَﺎ ﻭَﺻَﺐٍ ﻭَﻟَﺎ ﻫَﻢٍّ ﻭَﻟَﺎ ﺣُﺰْﻥٍ ﻭَﻟَﺎ ﺃَﺫًﻯ ﻭَﻟَﺎ ﻏَﻢٍّ ﺣَﺘَّﻰ ﺍﻟﺸَّﻮْﻛَﺔِ ﻳُﺸَﺎﻛُﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻛَﻔَّﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺧَﻄَﺎﻳَﺎﻩُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)

Tampak sepele memang, hanya 'diam' menahan diri dari mengeluh ketika kesakitan bahkan cuma ketusuk duri aja pake ngarep balasan demikian.. Apalagi kalo untuk yang bener bener 'melakukan' amalan kebaikan.. Berarti lebih besar lagi balasannya.. 

Bukannya memaksakan sudut pandang pribadi tapi hanya berbagi referensi, karena kadang orang orang menganggap remeh sesuatu yang belum bisa dilihatnya seperti perkara 'pahala' atau 'dosa', sehingga kurang perhatian bahkan tidak menghiraukan segala macam bentuk targhib dan tarhib (iming iming dan ancaman).. Jadilah ia melewatkan banyak kesempatan mendapat 'pahala' tadi meski tampak 'ecek ecek' nilai pahala itu sendiri, atau dari bentuk amalannya yang tidak tampak sespektakuler membebaskan budak misalnya... Bahkan yang parah bisa jadi ia justru meremehkan dosa sehingga tenang tenang saja dalam bermaksiat...

Demikianlah.. Saya bisa bilang begini bukan karena saya sudah merasa suci.. Serius bukan. Tapi based on true story, pengalaman pribadi... Begitulah manusia.. Sudah merasakan tanda tanda kebenaran, bukti2 dll seperti 2 laut yang gabisa bersatu seperti di surat Ar rahman, atau kecocokan proses kelahiran manusia di alquran dengan hasil penelitian prof keith moore, atau fakta bahwa material paling keras adalah batu dan yang paling kuat adalah besi sebagaimana pilihan kata di Alquran setiap kali Allah membicarakan tentang sesuatu yang keras maka Allah gambarkan dengan kerasnya batu, dst... Sudah dibuat takjub dengan ayat ayat kauniyah, tapi mengapa kadang masih sulit meyakini 100% tentang dosa pahala? Yang keyakinan itu dicerminkan dalam tindakannya.. Hanya karna manusia belum bisa lihat fisik dari pahala tadi..

Iya.. Rata rata orang pernah mengalami hal tersebut, begitu pula saya (honestly) hingga suatu ketika saya dibuat astonished mendengar sebuah lecture yang mengisahkan tentang Ashabul A'raf dalam surat al a'raf yang menyeret saya untuk membuka tafsirnya..

Untungnya kita dibekali Allah taufiq dan nikmat untuk masih meyakini adanya surga dan neraka.. Karena kalo itu aja ga punya maka saya harus melakukan uji falsifikasi pada Alquran dengan kata lain menjawab tantangan Allah

{وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} [البقرة : 23]

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar
 (QS. Al-Baqarah:23)

Dan pastinya kita ga mampu bikin yang semisal Alquran walau dibantu 1000 William Shakespeare, atau 2000 orang yang kaya ws rendra sekalipun.

Atau kalo kita sudah merasa bakal aman aman saja hidup atau mati, tak meyakini adanya neraka, taunya hidup foya foya, mati masuk surga, ada cobaan falsifikasi ultimate yang harus saya lewati..
{قُلْ إِن كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْآخِرَةُ عِندَ اللَّهِ خَالِصَةً مِّن دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ} [البقرة : 94]
Katakanlah: “Kalau kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginkanlah(mintalah) kematian(mu), jika kamu memang orang-orang yang benar.” 
(QS. Al-Baqarah:94)

Dan rhetorically.. Pastinya saya ga akan berani bilang 'saya berani mati dan saya pasti masuk surga muahaha'.. Sounds insane....... Yang pada akhirnya menjadi modal saya untuk menerima kebenaran dari apa yang saya baca dalam tafsir surat al a'raf tersebut..

Bersambung ke 'Capek 3'....

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo