Kenikmatan Tiada Tara

Keadaanmu bagaikan seorang raja, atau lebih baik lagi... Kau tahu kenapa?

Mereka, orang orang riau dan sumatera lainnya, korban abu kelud dan merapi di tahun tahun sebelumnya tentu lebih paham betapa bernilainya udara segar

Yang terbaring di rumah sakit juga lebih paham makna dan harga sebuah kesehatan

Muslimun suriah, palestina, dan daerah konflik lainnya lebih mengerti arti sebuah rasa aman

Masyarakat di timur indonesia atau penduduk semenanjung afrika benar benar mengetahui betapa dahsyatnya nikmat air

Mayoritas Warga somalia, etiopia, Eritrea, Djibouti, dan tanduk afrika lainnya tak pernah tahu seperti apa itu 'kekenyangan'..

Dan hari ini.. Semua nikmat yang sebagian orang mendamba dambakannya anda kuasai semuanya. Boro boro (mereka) bercita cita untuk keliling dunia atau menyantap lemburi asam manis hari ini..

Bahkan mungkin udara yang kau hirup lebih segar dibandingkan yang walikota pekanbaru hirup (kala itu). Air di bak mandimu lebih bersih dari yang gubernur NTT atau pemuka afrika selatan minum. Dan setidaknya kau temukan makanan untuk sarapan pagi ini sementara walikota somalia masih dibuat pusing bagaimana warganya akan menahan kelaparan lebih lama lagi, lebih lebih ketika terik matahari mulai membakar. Dan ketenangan juga keamanan yang kau rasakan detik ini, tanpa kehilangan sedikitpun, harta maupun raga, hanya menjadi angan angan bagi warga suriah yang bahkan tak sempat berfikir mau masak apa nanti malam..

Duhai.. Begitu banyak peristiwa namun sedikit sekali kita mengambil pelajaran. Meski hanya untuk sepercik rasa syukur atau beberapa bait doa atau sebuah amal di waktu yang berharga.

______________________________________

Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al Anshary, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺁﻣِﻨًﺎ ﻓِﻰ ﺳِﺮْﺑِﻪِ ﻣُﻌَﺎﻓًﻰ ﻓِﻰ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻗُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻣِﻪِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺣِﻴﺰَﺕْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).

Hadits di atas menunjukkan bahwa tiga nikmat di atas jika telah ada dalam diri seorang muslim, maka itu sudah jadi nikmat yang besar. Siapa yang di pagi hari mendapatkan tiga nikmat tersebut berarti ia telah memiliki dunia seisinya.
(Lihat Rosysyul Barod Syarh Al Adab Al Mufrod ,
hal. 160.)

اللهم انصر إخواننا المسلمين في كل مكان

Lihat juga

Manajemen Masalah
http://alfawaaid.blogspot.com/2015/11/catatan-kaki.html

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Penulisan pada Mushaf Kemenag dengan Mushaf Rasm Utsmani cetakan Madinah

Mad Badal - Meringankan Syiddah

Hanya sebentar saja

Sajak Rindu

Tips Membuat CV Ta’aruf, Bonus Format Instan

Yonika

Tahapan Menuju Pernikahan yang Syar’i untuk para Jomblo