Retorika
Bismillaah
Mana yang lebih baik, rumah yang besar dan bersih atau rumah yang besar, bersih, dan nyaman?
Atau
Mana yang akan kita pilih, lelaki yang shalih dan tampan atau lelaki yang shalih, tampan, dan kaya raya?
Maka secara naluriah semuanya akan memilih kondisi yang kedua.
Memang, sudah menjadi fitrah manusia menilai sesuatu contohnya seperti rumah tadi dengan banyaknya kelebihan/kebaikan yang dimiliki. Semakin banyak keunggulannya, maka lebih baiklah dia, atau semakin banyak kebaikan pada seseorang maka semakin mulialah orang tersebut.
Lalu bagaimana dengan Allah? Pernahkah kita merenungkan betapa banyaknya nama nama Allah yang husna dan tak pernah menyelisihi sifatnya?
Ar Rahmaan, dan sungguh Allah memang memiliki sifat kasih sayang kepada semua makhlukNya sehingga harimau tidak akan memakan anaknya sendiri...
Al Hakiim, dan Ia ciptakan oksigen agar manusia bisa bernafas, namun tidak Ia penuhi atmosfer itu dengan oksigen, karena Allah tau manusia pun membutuhkan logam. Karena sekiranya jumlah oksigen lebih banyak dari nitrogen maka niscaya logam - logam teroksidasi dan berkarat..
Al 'Aziiz, sadarkah kita bahwa secanggih apapun teknologi manusia abad ini belum ada yang mampu melelehkan walau hanya sebongkah batu kecil, namun 'Wail'Nya(neraka sijjin - tafsir ibnu katsir) dapat melelehkan apapun walau gunung yang penuh dengan batu itu sekalipun
Dan masih terlalu banyak nama-namaNya yang indah dan Agung yang takkan mampu kita jabarkan semuanya bahkan untuk sekedar memujiNya dengan pujian yang pantas bagi diriNya dengan segala kepemilikan Nama-nama dan Sifat-sifat yang agung tersebut apalagi jika ditambah dgn ni'mat-ni'mat dariNya yang tak terhitung niscaya takkan cukup nafas ini... Maka masih adakah celah bagi kita untuk tidak mencintai Dzat yang memang berhak untuk kita cintai? Lantas apa bukti cinta kita?
Faidah Kajian Qowaidul Mutsla oleh Ust. Abu 'Isa