Pursuit of Happiness #1
Ketika berada di penjara beliau syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata kepada muridnya
ما يصنع أعدائي بي؟ أنا جنتي وبستاني في صدري، إن رحت فهي معي لا تفارقني، إن حبسي خلوة، وقتلي شهادة، وإخراجي من بلدي سياحة.
“Apa yang dilakukan oleh musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya surgaku dan tamannya ada di hatiku, ke mana aku pergi ia selalu bersamaku, jika mereka memenjarakanku maka penjara adalah khalwat bagiku, jika mereka membunuhku maka kematianku adalah syahid, jika mereka mengusirku maka kepergianku adalah rekreasi.”
[Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Koiro, cet. III, Syamilah]
[Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Koiro, cet. III, Syamilah]
Karena kebahagian bukan terletak pada genggaman, persahabatan, kekayaan, atau kepemilikan lainnya.. tapi segala puji hanya bagi Allah yang maha pengasih dan bijaksana yang telah menjadikan Hati ini sebagai wadah kebahagiaan... Maka demi meraih bahagia, mana yang lebih berhak untuk kita isi dengan kebaikan dan dipenuhi sebab - sebab terisinya? perut yang senantiasa lapar itukah? genggaman yang sempit itukah? atau hati yang kelapangannya saja bisa kita usahakan hingga tak berbatas?
maka berhentilah berpikir bahwa bahagia itu diraih karena lezatnya kudapan karena pada akhirnya ia pun kan jadi kotoran, atau karena banyaknya harta yang ketika kita tiada tak sedikit pun dapat memperindah lahat namun berakhir menjadi warisan.. namun, pahamilah saudariku bahwasanya dunia yang menggoda ini memang bukan diperuntukkan bagi kaum yang beriman kepada hari akhir, karena nilainya yang sangat tidak berharga di hadapan Allah. ya, jika saja dunia dan seisinya memang bernilai walau sedikit, pasti Allah takkan rela membagikannya kepada makhluk - makhlukNya yang ingkar meski hanya seteguk air. Jadi bersemangatlah meraih kemanfaatan, dan tak pernah lupa memohon pertolonganNya...
jangan sedih, jangan lesu, jangan putus asa. Be Happy!
jangan sedih, jangan lesu, jangan putus asa. Be Happy!
Comments
Post a Comment