Risalah bukan hendak bikin susah
بسم الله الرحمن الرحيم
Allah Ta’ala telah menetapkan syariat Islam yang lengkap dan sempurna, serta terjamin keadilan dan kebenarannya. Allah Ta’ala berfirman,
{وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ}
“Telah
sempurnalah kalimat Rabbmu (al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-An’aam:115)
Artinya:
Al-Quran adalah firman Allah yang benar dalam berita yang terkandung di
dalamnya, serta adil dalam perintah dan larangannya, maka tidak ada yang
lebih benar dari pada berita yang terkandung dalam kitab yang mulia
ini, dan tidak ada yang lebih adil dari pada perintah dan larangannya.
[Lihat kitab Taisiirul Kariimir Rahmaan (hal. 174)].
sebuah
ilustrasi. perintah hijab -begitu juga perintah yang lainnya- adalah
perintah mulia bagi seluruh muslimah -bukan hanya bagi orang arab/ org
berilmu dll- yg datang dari Rabb kita subhaanahu wa ta'ala, Rabb semesta
alam yang telah memberikan rizki pada kita sehingga sampai kapan pun
kita akan selalu tergantung pada Rabb kita yang Maha Kuasa atas segala
sesuatunya.
“Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan
kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan,...." (QS. Saba 34 : 28)
Kewajiban
kita adalah taat dan bersyukur kepada pencipta kita bukan
mengingkariNya atas segala nikmat yg telah kita rasakan selama ini. Dan
pasti terdapat hikmah yang sangat besar dibalik perintah tersebut yang
dengan perintah itulah Islam memuliakan para wanita dan menjaga
kehormatan mereka.
Rasulullah shallallohu'alihi wasallam
pun telah membimbing kita dengan sunnah2nya. Manusia yang yang paling
mulia, dan paling terpercaya, yang telah , disucikan dari dosa
dan dijamin surga oleh Alloh. maka, masihkah ada celah bagi kita untuk
tidak mengikuti petunjuk yang beliau shallallahu'alaihi wasallam bawa?
Dan
telah ada suri tauladan yang baik, para ummahatul mu'minin radhiyallahu
'anha dalam mengenakan hijab, adakah wanita yg lebih mulia dari mereka
dan menyelisihi syari'at tersebut??? lantas apa yang membuat kita
lancang kepada Rabb kita subhaanahu wa ta'ala, kepada Nabi kita
Shallallahu'alaihi wasallam, dan para sahabat radhiyallohu ta'ala
'anhum?
Kalaupun kita belum mampu mengemban syari'at yang
tampak atau terdengar berat di mata dan telinga kita, maka tak perlu
menolak syari'at tersebut, tak perlu mencela perintah tersebut dan mencela
orang yang diberi taufiq bisa sunguh2 menerapkannya (karna ketaatan
seseorang juga merupakan nikmat dan rahmat dari Alloh, bukan semata2
karena orang itu sendiri), melainkan selayaknya kita berdoa kepada
Alloh agar kita diberi keikhlasan untuk menerima segala ketentuanNya,
kemudahan untuk melaksanakan perintahNya, dan istiqomah diatasnya,
kemudian kita berusaha untuk memperbaiki agama kita dengan menuntut ilmu
syar'i. Yassarallohulanaa.
Semoga tulisan ini bermanfaat
dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk bersungguh-sungguh berusaha
dan memohon taufik dari Allah agar Dia memudahkan segala urusan kita,
dengan rahmat dan karunia-Nya.
Akhirnya, kami menutup tulisan ini dengan doa agung dari Rasulullah :
“(Ya
Allah) aku memohon kepada-Mu kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada
orang-orang yang mencintai-Mu dan kecintaan kepada amal perbuatan yang
mendekatkan diriku kepada kecintaan kepada-Mu” [HR at-Tirmidzi (no.
3235), dinyatakan shahih oleh imam al-Bukhari, at-Tirmidzi dan syaikh
al-Albani.].
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Comments
Post a Comment