“Innovative Micro Hole Machining with Minimum Burr Formation by The Use of Newly Developed Micro Compound Tool”
Journal by Muhammad Aziz, Osamu Ohnishi, Hiromichi Onikura
Micro Hole Machining merupakan suatu proses
pembuatan lubang yang berukuran sangat kecil(mikro) dengan drilling machine
atau mesin bor, yang biasa
disebut dengan ‘pengeboran’. Pada proses drilling, selain menghasilkan
lubang dengan diameter tertentu, selalu terbentuk burr atau benjolan-benjolan
kasar pada tepi lubang masuk maupun lubang keluar, yang merupakan sisa dari
hasil machining. Layaknya tatal atau chip, burr merupakan bagian yang
tidak diinginkan dalam suatu proses machining selain karena bentuknya yang
mengurangi estetika, untuk
beberapa kebutuhan burr dapat mengurangi kualitas suatu produk, mengurangi kepresisian dan daya tahan produk, dan mengganggu dalam proses assembly
sehingga harus diminimalisir bahkan dieliminasi eksistensinya jika
memungkinkan. Namun pembersihan burr pada micro machining sangat sulit
dilakukan karena ukurannya yang kecil dan terbatasnya metode dan alat ditambah
resikonya seperti dimensional error(kegagalan dimensi) dan residual stress (tegangan sisa), sehingga alternatifnya adalah meminimalisir pembentukan burr
dengan meningkatkan metode dan alat dalam machining tanpa penambahan biaya yang
signifikan. Telah dilakukan
penelitian dengan mengoptimalisasi beberapa variabel dalam machining atau
pembuatan lubang mikro. Penelitian difokuskan pada desain bor atau
drill dengan penggabungan antara drilling dan grinding, efek penggunaan mata
bor bersudut 100o, 118o, dan 130o, juga pengaruh
penerapan USV(Ultrasonic Vibration) dengan frekuensi tinggi.
(1) Burr pada lubang mikro
Pertama – tama, USV atau getaran
ultrasonik diketahui dapat mengoptimalkan performa dan efisiensi pada machining
terutama macro machining, seperti meningkatkan ketegaran drill atau bor dan
mengurangi perpanjangan slip dari mata bor. Selain itu, dalam keadaan tertentu
USV-dengan frekuensi tinggi dapat mengurangi tekanan dari alat terhadap benda
kerja sehingga ukuran burr berkurang terutama pada bagian lubang keluar,
meminimalisir deformasi plastis dan juga memberi efek pelumasan sehingga
mengurangi cutting force sehingga lebih efisien dan membuat drill lebih awet.
Namun, kebanyakan penelitian sehubungan dengan USV terpusat pada macro
machining sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut tentang penerapan USV pada
micro machining.
Pada umumnya, hole machining dilakukan hanya dengan satu
tahap yaitu drilling, menggunakan twist drill yaitu bor yang berbentuk spiral
[gambar2]. Sedangkan dalam penelitian ini machining yang dilakukan terdiri dari
dua tahap dalam suatu proses pembuatan lubang yaitu conventional drilling (pengeboran
konvensional) dan dilanjutkan hole finishing (burr removal dan smoothing).
Dipilih konvensional karena lebih murah perlengkapannya, praktis dan cepat
machiningnya, juga hasil yang didapat lebih presisi. Kemudian, benda kerja yang
digunakan terbuat dari stainless steel SUS304 dengan ketebalan 100µm dengan
pertimbangan bahwa material ini sangat banyak digunakan dalam industri komponen-mikro
karena kekuatan mekanisnya baik dan tahan terhadap karat. Dan alat yang
digunakan adalah micro compound tool yang telah dikembangkan dan memuat kedua
tahap dalam satu alat yaitu drilling
dan grinding yang terdiri dari micro flat drill (sebagai alat pelubangan) dan
micro diamond-electroplated-grinder untuk finishing(pembersihan burr dan
penghalusan) yang dihubungkan tengan tirus diantara keduanya untuk menghasilkan
produk yang lebih halus. Dipilih bentuk datar atau flat karena pembuatannya
yang mudah, murah dan cepat.
(2) Twist Drill (3) Developed Micro Compound Tool
(4)
Machining steps
Pada micro flat drill, terdapat dua permukaan flute yang
datar sehingga mengurangi area silindris pada drill. Terdapat pula dua sisi
(flank) pada mata pahat [gambar 3]. Diameter pada bagian silindris ujung lebih
besar dari pada bagian pangkal untuk menyimpan tatal. Sedangkan diameter bagian
gerinda dibuat lebih besar sedikit dibandingkan dengan bagian drill agar hasil
yang didapat lebih halus. Terdapat tirus yang menghubungkan micro flat drill
dan micro diamond-electroplated-grinder. Drill dan gerinda akan bergerak dalam
satu sumbu sehingga waktu machining yang
dibutuhkan lebih sedikit dari pada melakukan kedua proses ini dengan dua
alat terpisah. Dan pada akhirnya hasil yang didapat secara umum dari machining
menggunakan micro compound tool terbaru lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan micro twist drill.
Efek point angle
Pada pembuatan lubang, ukuran point angle pada drill menjadi
hal yang penting. Pada penelitian ini diambil 3 ukuran yaitu 100, 118, dan 130
derajat. Dan dari hasil drilling dapat disimpulkan bahwa drill dengan sudut 118
derajat lebih unggul dibandingkan 100 dan 130 dari segi ukuran burr dan kondisi
drill setelah machining lubang ke 200 - 600.
Saat drilling, umumnya tatal dihasilkan oleh dua sisi cutting
edge. Point angle berpengaruh kepada rake angle atau sudut makan pada chisel
edge. Semakin besar point angle maka ujung drill akan semakin tumpul, sehingga
menekan ukuran burr yang dihasilkan dan juga ukuran tatal semakin kecil atau
pendek. Namun semakin tumpul sebuah drill maka tekanan padanya semakin merata
yang menyebabkan gaya gesek lebih besar dibandingkan dengan drill berujung
runcing. Karena pada umumnya ketumpulan suatu alat menyebabkan proses cutting
sebagian besar diakibatkan gaya gesekan. Sehingga deformasi plastis meningkat
dengan signifikan untuk penggunaan atau machining yang kesekian kalinya,
sehingga pada point angle 130 derajat, dapat dihasilkan burr berukuran kecil
pada 200 lubang pertama dan meningkat drastis untuk lubang lubang berikutnya.
Sedangkan pada point angle 100 derajat, tekanan terpusat pada
ujung tajam drill, dan ketika drill hampir mencapai keluar, lapisan ‘keluar’
yang dimiliki akan lebih besar dibandingkan dengan drill dengan point angle
besar sehingga terdorong keluar oleh gaya tekan bersama dengan deformasi
plastis menghasilkan “exit burr” dengan lapisan yang lebih tebal. Sehingga untuk sudut 118 derajat terbilang
lebih efektif dibandingkan dengan yang lainnya.